PAMIJAHAN-RADAR BOGOR, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mengembangkan desa-desa binaan melalui program Desa BSI (Bangun Sejahtera Indonesia). Salah satu desa binaan di Desa Purwabakti, Pamijahan, Kabupaten Bogor diharapkan menjadi desa sentra padi untuk wilayah sekitarnya.
Program Desa BSI sendiri merupakan program kerja sama antara BSI dan BSI Maslahat. Sampai tahun 2022 ini, BSI dan BSI Maslahat telah membantu 24 desa di seluruh Indonesia. Program itu untuk membangun desa-desa di wilayah Indonesia yang memiliki potensi sumber daya ekonomi sehingga nantinya mampu menjadi desa yang berkembang, baik dari sisi ekonomi, sosial dan spiritual.
Baca Juga: Dosen UBSI Bantu Pelaku UMKM Mahir Bikin Surat Bisnis Berbahasa Inggris
Direktur Compliance and Human Capital BSI, Tribuana Tunggadewi mengatakan, Desa Purwabakti merupakan salah satu lokasi yang mendapat bantuan program Desa BSI. Lantaran potensi pertanian padi yang dapat dikembangkan.
“BSI bersama BSI Maslahat dan masyarakat desa tengah mengembangkan sumber daya pertanian padi di Desa Purwabakti hingga nantinya mampu menjadi daerah yang menjadi sentra padi di wilayah Kabupaten Bogor,” ungkapnya.
Strategi yang terus dibangun yakni dari aspek hulu hingga hilir. Pada aspek hulu, BSI membantu penguatan sistem budidaya pertanian padi melalui bantuan sarana produksi seperti pupuk, hand traktor, benih unggul dan lainnya. Sedangkan pada aspek hilir, BSI memfasilitasi pembangunan unit pengolahan beras atau RMU (rice milling unit) yang saat ini masih proses penyelesaian.

“Harapannya di Desa Purwabakti akan ada produk beras lokal yang bisa langsung dipasarkan ke konsumen. Semua proses pengembangan klaster pertanian memberikan dampak yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani yang tidak mampu,” papar Dewi.
BSI telah membantu dan memfasilitasi pengembangan pertanian padi di Desa Purwabakti, yang menyentuh 100 petani tidak mampu dengan luas lahan sekitar 25 hektare. Termasuk melakukan pendampingan secara intensif agar pelaksanaan bisa terkontrol dan tercapai dengan baik.
Pendampingan yang baru dimulai 6 bulan lalu sudah mendapatkan apresiasi sebagai salah satu desa percontohan terbaik di wilayah Kabupaten Bogor.
“Jika dibandingkan dengan sebelum program, dari aspek budi daya dulu di desa ini hanya ada 1 traktor, jadi para petani kesulitan dalam pengolahan lahan, saat ini sudah ada 3 unit traktor bantuan dari BSI. Selain itu, benih unggul juga disiapkan agar hasil panen lebih baik. Kemudian tahun ini akan ada pabrik pengolahan beras,” tanlmbahnya.
Selain itu, konsep mina padi pada klaster pertanian, konsep pengembangan pertanian padi yang dikembangkan adalah sistem pertanian padi ramah lingkungan. Padi-padi ditanam menggunakan bahan alami yang ada di desa sehingga beras yang dihasilkan adalah beras organik bebas pestisida.
Baca Juga: Kota Bogor Pertama, BP Tapera Gelar Pameran Rumah Subsidi Terbesar
Dari aspek wisata, desa ini memiliki peluang sebagai salah satu destinasi wisata desa yang menarik, karena ada terasering, air terjun, serta produk-produk UMKM yang dikembangkan juga oleh BSI.
Tentu hal ini menjadi wisata halal yang menjadi layak dikunjungi karena seluruh petani adalah masyarakat tidak mampu yang gigih untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui potensi pertanian di wilayahnya. (*/mer)
Editor: Imam Rahmanto