25 radar bogor

Pembukaan Akses Pascaerupsi Semeru, Kajar Kuning Beres

Pasca Bencana
MENITI BATU: Seorang bocah menyeberangi sungai di Dusun Kajar Kuning, Lumajang, kemarin. Jembatan di dusun tersebut belum bisa dilewati karena tertutup abu vulkanis Semeru.

LUMAJANG-RADAR BOGOR Pembukaan akses yang tertutup awan panas guguran (APG) Semeru terus dikebut. Beberapa titik yang sempat terputus kembali dibuka. Namun, penyelesaian pengerjaan jalur utama Lumajang–Malang lewat jembatan Gladak Perak harus tertunda akibat kondisi siaga level IV.

Pantauan Jawa Pos di Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, tampak tiga ekskavator membersihkan jembatan yang tertutup abu setebal 1 meter. Ada dua jembatan penghubung di dusun tersebut yang dibersihkan. Akses itu terhubung langsung dengan Curah Kobokan dan menyambung ke Desa Supit Urang. Selama ini aksesnya harus melewati Curah Kobokan. ’’Untuk akses jembatan di Kajar Kuning, akan selesai hari ini,’’ ucap M. Kholil, pelaksana lapangan pekerjaan.

Akses darurat sejak jembatan Gladak Perak baru belum rampung dibangun itu kemarin juga belum bisa dilalui kendaraan. ’’Kami menunggu instruksi mengenai jalur yang sering warga sebut tol Cikali itu,’’ ujar Koordinator Bidang Huntara dan Sarpras Satgas Transisi Darurat Penanganan Bencana Erupsi Gunung Semeru Nugroho D. Atmoko kemarin. Setelah dua akses itu tertutup, akses Lumajang–Malang harus memutar lewat Probolinggo.

Kepala BBPJN Jatim Bali Apri Artoto mengatakan, penyelesaian pengerjaan jembatan Gladak Perak dipastikan mundur. Semula jadwal penyelesaian ditargetkan akhir Desember, namun mundur menjadi akhir Januari 2023. ’’Karena sejak Minggu pengerjaan tak bisa dilakukan,’’ terangnya kemarin. Sebab, lokasi pembangunan berada tepat di atas Besuk Kobokan yang menjadi jalur lahar Semeru. Faktor keamanan pekerja menjadi pertimbangan BBPJN karena kondisi Semeru belum stabil.

Erupsi Gunung Semeru pada Minggu (4/12) tidak mengganggu lalu lintas penerbangan. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memastikan operasional penerbangan di bandara sekitar Semeru tetap berjalan normal.

Bandara-bandara di sekitar Semeru itu meliputi Bandara Abdulrachman Saleh di Kabupaten Malang, Bandara Banyuwangi di Banyuwangi, dan Bandara Juanda di Sidoarjo. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono mengungkapkan, pihaknya terus melakukan koordinasi dan monitoring secara intensif terkait perkembangan informasi terkini pascaerupsi Semeru. Hal tersebut dilakukan guna memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan di bandara sekitar Semeru.

“Kami kemarin langsung berkoordinasi dengan Bandara Abdulrachman Saleh, Bandara Banyuwangi, dan Bandara Juanda setelah kabar erupsi Gunung Semeru. Dari informasi yang diterima, semua penerbangan di sana masih berjalan normal,”ungkapnya kemarin (6/12).

Untuk mencegah abu vulkanis mengganggu penerbangan, Isnin mengatakan bahwa pihaknya telah membangun sistem teknologi informasi berbasis web pada 2019. Sistem tersebut menyediakan informasi aeronautika terpadu melalui I-WISH. I-WISH meliputi informasi terkait AirNav Indonesia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG); Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); kantor otoritas bandar udara, Badan Usaha Angkutan Udara, Badan Usaha Bandar Udara, dan penyelenggara bandar udara. Lembaga-lembaga tersebut dapat menyampaikan semua informasi dalam hal penanganan abu vulkanis akibat erupsi.

Gempa Jember

marin giliran Kabupaten Jember yang diguncang gempa. Dalam waktu beberapa menit, terjadi 6 sampai 15 kali guncangan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Sigit Akbari menyebut gempa bumi kemarin memiliki skala yang berbeda-beda. Kekuatan gempa 6,2 magnitudo terjadi pukul 13.07 di kedalaman 10 km. Lokasinya berada di laut dengan koordinat 10.75 LS, 11.42 BT.

Baca juga:Giliran Gunung Kerinci Erupsi, Muntahkan Kolom Abu Setinggi 700 Meter

Lalu, gempa berikutnya terjadi pukul 13.25 dengan skala 4,3 magnitudo. Dan, yang terkecil 3,1 magnitudo pada pukul 14.00. ’’Semua gempa dengan kedalaman yang sama dan jarak yang berdekatan,’’ kata Sigit. Menurut dia, gempa itu terjadi akibat patahan batuan di zona outerise. Hingga petang kemarin, BPBD belum menerima informasi mengenai dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Tim maupun relawan BPBD masih melakukan asesmen.

Sigit menegaskan, gempa tersebut tidak akan berpotensi menimbulkan gelombang tinggi atau tsunami. ’’Informasi yang kami terima dari BMKG juga demikian, gempa tersebut tidak menyebabkan tsunami,’’ ujarnya. (JPG)

Editor:yosep/adli-pkl