JAKARTA-RADAR BOGOR Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat ada sebanyak 237 mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang mendapatkan keringanan atau diskon utang.
Direktur Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara Encep Sudarwan mengatakan, keringanan yang diberikan bervariasi hingga 80 persen dari total biaya tunggakan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
Baca Juga: Timnas Ghana Panik, Jersey untuk Bertanding di Piala Dunia 2022 Ketinggalan
“Keringanan utang yang diberikan pemerintah kepada mahasiswa hingga 80 persen. Jadi utang itu berkurang sampai 80 persen,” kata Encep dalam media briefing di Kantor DJKN, Jakarta, Selasa (6/12).
Ia menjelaskan, nilai utang SPP bagi masing-masing mahasiswa bervariasi. Namun ia memastikan, diskon akan didapatkan bagi mahasiswa yang namanya telah tercatat dan dilaporkan pihak Kemendikbudristek ke Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN).
Encep menyebut, dari ratusan Berkas Kasus Piutang Negara (BKPN) itu terbanyak berasal dari mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Pihaknya menegaskan, mahasiswa yang tunggakannya perlu ditagih negara ini sebelumnya telah lebih dulu melalui penagihan secara optimal oleh manajemen kampus setempat namun mahasiswa tersebut belum melunasinya.
Atas dasar itu, kemudian data-data mahasiswa yang masih memiliki tunggakan SPP masuk ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Lalu diserahkan ke PUPN untuk dilakukan penagihan.
“(Datanya) dari Kemendikbud yang menyerahkan ke kami, dan kami melakukan penagihan,” jelas Encep.
Lebih lengkap, berikut ini daftar kampus negeri yang mahasiswanya tercatat mendapat diskon utang SPP dari negara:
- Universitas Negeri Malang (UM) sebanyak 171 mahasiswa
2. Universitas Tanjungpura sebanyak 37 mahasiswa
3. Universitas Sembilanbelas November Kolaka sebanyak 23 mahasiswa
4. Politeknik Negeri Jakarta sebanyak 3 mahasiswa
5. Akademi Penerbangan Indonesia Banyuwangi sebanyak 2 mahasiswa
6. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya sebanyak 1 mahasiswa
Baca Juga: ‘Womenpreneur of SERUMPI’ TIM PPK BEM FKIP Universitas Tidar
Encep mengungkapkan, saat melakukan penagihan banyak mahasiswa yang melakukan pelunasan. Selain karena utangnya dikurangi hingga 80 persen, lanjutnya mereka juga sudah mendapatkan pekerjaan.
Sehingga kemudian para mahasiswa tersebut bisa melakukan pelunasan. Baik itu dibayarkan sekaligus maupun dicicil.
“Memang banyak yang bayar karena mereka sudah kerja kalau utangnya dikurangi 80 persen kan dia bayar Rp 1 juta diangsur tiga kali lunas,” tandasnya.(JPG)
Editor:yosep/arul-pkl
