radar bogor

Jantung Masih jadi Penyakit Pembunuh Nomor 1 di Indonesia

Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) secara perdana menggelar pertemuan ilmiah Bogor Cardiology Update 2022 di IICC Botani Square.

BOGOR-RADAR BOGOR, Angka kematian (mortalitas) dan morbilitas penyakit jantung, pembuluh darah atau penyakit kardiovaskuler masih tinggi. Penyakit ini telah memakan korban sebanyak 17,3 juta orang setiap tahunnya.

Hal itu diungkapkan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Bogor, dr Bimo Bintoro. Menurutnya, penyakit itu masih menjadi penyebab kematian tertinggi sehingga seluruh masyarakat perlu mengambil peran dalam mencegah tingginya angka kesakitan dan kematian.

Baca Juga: Perdana, PERKI Bogor Rangkul Ratusan Dokter dalam Pertemuan Ilmiah

Namun, kematian akibat penyakit itu bukan tak bisa dicegah. Penatalaksanaan penyakit kardiovaskular yang tepat tentunya akan mencegah tingginya angka kesakitan dan kematian.

Kemudian, fasilitas-fasilitas kesehatan merupakan pintu gerbang bagi pasien dengan penyakit kardiovaskular untuk mendapatkan edukasi serta penanganan tentang masalah yang mereka hadapi.

Untuk itu, PERKI Bogor menyelenggarakan Bogor Cardiology Update 2022 selama tiga hari di IICC Botani Square, Jumat-Minggu (2-4/11) lalu. Pertemuan ilmiah itu pertama kalinya digelar bersama.

Salah satu terobosan dengan menyertakan berbagai workshop atau studi kasus berkaitan penanganan penyakit terkini dari setiap disiplin ilmu yang perlu diketahui oleh para dokter umum maupun dokter-dokter spesialis.

“Jadi (pertemuan) untuk preferensi bagaimana teman-teman mengenali pasien-pasien dengan risiko tinggi untuk penyakit kardiovaskular dan bagaimana memodifikasi faktor risiko tersebut agar seseorang tidak jatuh ke dalam penyakit cardiovaskular,” ucapnya.

Selain itu, langkah kuratif juga diterapkan untuk mengoptimalkan obat-obatan ketika mendapatkan pasien jantung pasca rawat. Langkah rehabilitatif juga bagaimana meningkatkan kualitas hidup dan melakukan pencegahan sekunder. Hal itu penting dilakukan agar penyakit pasien tidak semakin parah.

Baca Juga: Peringati Hari Jantung Sedunia, Ribuan Warga Bogor Meriahkan dengan Senam Jantung Nusantara

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bogor, dr Kornadi sangat mendukung kegiatan ilmiah semacam itu. Tak terbatas pada kegiatan-kegiatan online atau pertemuan ilmiah yang dilakukan secara offline.

“Karena hal itu sangat mendukung perkembangan kemajuan ilmu kedokteran, dan dipastikan dapat mengupdate ilmu pengetahuan khususnya perkembangan kedokteran,” tukasnya.(*)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto