25 radar bogor

Aktivitas Berkebun Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Psikologis Lansia

Ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Macodes sedang melakukan kegiatan berkebun. (dok. IPB)

BOGOR-RADAR BOGOR, Kesejahteraan psikologis pada lansia ternyata dapat ditingkatkan dengan beberapa upaya. Salah satunya dengan meningkatkan kegiatan yang produktif.

Hal itu berupaya dibuktikan para mahasiswa dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, FEMA IPB University. Tugas kelompok sekaligus penelitian itu digarap oleh Rifda Afifah, Setyo Aji Kusnanto, Shanina Rosa Famila di bawah bimbingan dosen IPB,  Dr. Ir. Istiqlaliyah Muflikhati, M.Sc dan Dr. Ir. Lilik Noor Yuliatim MFSA.

Baca Juga: ‘Pak Tani’ Ajak Mahasiswa IPB Jadi Pengusaha

Rifda mengungkapkan, menurut Prof Euis Sunarti bahwa kesejahteraan secara subjektif dapat dilihat dari tiga aspek yaitu kesejahteraan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan kesejahteraan psikologis. Motivasi dan kegiatan yang lebih produktif dapat menjadikan lansia lebih merasa tenang dan menjadi lebih terbuka secara psikologis.

Kegiatan produktif yang dapat dilakukan adalah terapi kebun atau plant therapy atau terapi menanam.

Plant therapy dapat mereduksi tingkat stres dan merupakan salah satu bentuk terapi aktif. Contoh kegiatannya seperti menanam tanaman bunga, yang dapat meningkatkan rasa bahagia ketika tanaman bunganya mekar.

“Terapi kebun dapat meningkatkan kesehatan tubuh, pikiran dan semangat serta kualitas hidup. Terapi ini dapat menjadi salah satu relaksasi atau terapi dengan melibatkan tanaman atau tumbuhan melalui aktivitas berkebun seperti menanam dan lainnya,” papar Rifda dalam keterangan tertulis kepada Radar Bogor, Senin (5/12).

Ia menambhakan, plant therapy dapat menurunkan depresi maupun tingkat stres yang dialami oleh lansia. Berkebun dapat menjadi rutinitas yang positif dan membantu lansia dalam mengisi waktu luang. Dengan begitu, bisa sekaligus membantu lansia untuk melupakan hal negatif ataupun menurunkan tingkat stres.

“Bahkan, dengan menanam tanaman dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan dapat meningkatkan harga diri serta menjadi percaya diri,” tambahnya lagi.

Selain itu, ada juga terapi hortikultura yang mendekatkan hubungan manusia dengan alam. Terapi ini menggunakan media berupa tanaman dan aktivitas berkebun. Terapi ini dapat meminimalisir gejala depresi bahkan sampai menghilangkan depresi.

“Berdasarkan hasil penelitian, terapi hortikultura efektif menurunkan tingkat anxiety, stres, kegelisahan, depresi, meningkatkan self efficacy, dan neurorehabilitation pada lansia serta pada pasien hemiplegia post stroke, meningkatkan perhatian, dan mengurangi stres pada pasien dimensia walaupun memori dan meningkatkan mood,” rincinya.

Kegiatan menanam juga memiliki banyak manfaat lainnya untuk lansia. Jika tanaman yang ditanam merupakan tanaman pangan dapat dijadikan sebagai bahan makanan sehari-hari.

Baca Juga: Mahasiswa IPB Luncurkan Produk Inovasi Bahan Alternatif Nasi

Manfaat lainnya adalah dapat dijadikan sebagai bisnis di masa pensiun. Contohnya adalah dengan menjual tanaman hias hasil budi daya sendiri dapat meningkatkan perekonomian sehingga kesejahteraan lansia juga meningkat.

“Kegiatan menanam juga dapat menjadi peluang sebagai wadah yang menyatukan adanya kesamaan dalam merawat tanaman dan terbentuknya suatu komunitas. Dengan adanya komunitas itulah terdapat interaksi dan komunikasi yang dapat mengurangi depresi dan stres,” pungkasnya. (*/mam)

Editor: Imam Rahmanto