25 radar bogor

Tempuh Ratusan Kilometer, Warga Baduy Ini Kunjungi Radar Bogor

Pemuda asal Baduy, Zaidan, berkunjung ke kantor Radar Bogor, Kamis (1/12). (Radar Bogor/ Reka Faturachman)

BOGOR-RADAR BOGOR, Ratusan kilometer ditempuh Zaidan, putra asli Suku Baduy untuk berkunjung ke Kantor Radar Bogor Group.

Setelan Jidan, sapaannya, sebagaimana warga Baduy. Berbaju hitam lengan panjang, celana pendek biru tua, sandal jepit, dengan ikat kepala berwarna biru cerah. Tak lupa, tas rajut hitam berisi barang keperluan dan plastik besar wadah dagangannya.

Baca Juga: Ekspedisi Gerakan Anak Negeri Edisi Baduy (3) : Melewati Lima Jembatan Bambu

CEO Radar Bogor Group, Hazairin Sitepu menyambut hangat kedatangan Jidan di Graha Pena, Kamis (1/12). Ia sekaligus diajak santap malam bersama hingga berkeliling Gedung Graha Pena.

Dalam perbincangan ringannya bersama Hazairin Sitepu, Jidan berbagi banyak hal. Mulai dari perjalanannya bisa sampai ke Kota Bogor, hingga perbedaan antara Baduy Luar dan Baduy Dalam.

“Kalau kami di Baduy Luar boleh mempunyai handphone tapi tidak ada listrik. Jadi kalau mau mengisi daya harus ke perbatasan. Begitu juga dengan menonton TV kami harus berjalan keluar Baduy untuk menyaksikan siaran TV,” kilas Jidan dalam perbincangannya bersama Bang HS.

Jidan mengakui, masyarakat Suku Baduy amat ditekankan menjaga alam dan dilarang keras merusaknya.

“Misalnya kami tidak boleh merusak gunung, lalu menangkap ikan dengan setrum. Terlebih Suku Baduy Dalam yang memiliki aturan lebih ketat,” ucap Jidan.

Jidan juga bercerita soal pengalamannya pernah berkunjung ke Jakarta. Saat itu ia menaiki gedung tinggi tepatnya lantai 14. Ia datang ke Jakarta untuk memenuhi undangan wawancara.

Di akhir perbincangannya Jidan memberi pesan penting bagi masyarakat luar Baduy khususnya Kota Bogor. Ia berpesan agar masyarakat menjaga alam.

“Di mana pun kalian berada jaga kelestarian alam, hutan lindung jangan dirusak,” lirihnya.

Sebagai kenang-kenangan, Jidan memberikan penutup kepala khas Baduy seperti miliknya kepada Bang HS. Ia memakaikannya langsung. Disambut jabat tangan dan ucapan terima kasih.

Baca Juga: Ekspedisi Gerakan Anak Negeri Edisi Baduy 2 : Ketika Gadis-Gadis Baduy Pergi ke Sungai

Penutup kepala itu ternyata merupakan hasil kerajinan tangan istri Jidan. Selain penutup kepala, Jidan juga membawa kain dan sarung yang ditenun oleh sang Istri.

Kunjungan yang dilakukan Jidan merupakan silaturahmi balasan. Sebelumnya tim Radar Bogor Group pernah menyambangi daerahnya untuk melihat upacara adat di sana. Kala itu Jidan menjadi pemandunya.(*)

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Radar Bogor (@radar_bogor)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto