JAKARTA-RADAR BOGOR, Kondisi perekonomian dunia masih belum stabil meski pandemi Covid-19 mulai melandai. Ini menjadi pekerjaan rumah semua pihak di Indonesia baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat. Mengacu pada pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik, perekonomian Indonesia ke depan diperkirakan tetap stabil pada tahun 2023.
Berkaca pada krisis covid-19 pada 2020 dengan segala perubahan drastis, inovasi menjadi kunci untuk bisa bertahan dalam menghadapi krisis, baik itu krisis politik maupun ekonomi. Selain inovasi, kolaborasi seluruh pemangku kepentingan menjadi poin penting menghadapi krisis ekonomi dan menambah rasa percaya masyarakat kepada pemerintah.
Baca Juga:Survei BRI, Bisnis UMKM Tetap Tumbuh di Tengah Kenaikan Inflasi
Rudi Maulana selaku founder Proxsis & Co mengungkapkan bahwa inovasi tidak bisa berjalan sendiri tanpa DNA entrepreneurship. “Jika keduanya dikawinkan baru kita bisa survive dan melewati krisis dengan baik. Kami biasa menyebutnya sebagai Innovationpreneur,” ujar Rudi terkait dengan rencana penyelenggaraan Proxsis Expo & Conference 2023 di Jakarta.
Co-founder Proxsis & Co Roni Sutrisno mengatakan, satu pihak kita berpikir inovasi, tapi jangan sampai inovasi itu terganggu dengan kondisi yang bikin panik. Jadi harus ada yang ngurusin. Supaya inovasi dapat berjalan terus, sementara ada tim manajemen krisis yang siap untuk menjalankannya.
Merespon ramalan banyak pihak tentang situasi ekonomi yang kurang baik di 2023, Proxsis & Co akan menyelenggarakan Expo & Conference bertajuk “Business Insight 2023 : Resilience Mode ON” pada Januari mendatang.
Baca Juga:Bisnis Jalan, Main Musik Wajib!
CEO Proxsis & Co Andrianto Moeljono berharap, melalui event ini semua pihak akan mendapat insight yang bermanfaat dari hasil analisa bersama para pakar- sehingga organisasi di seluruh Indonesia mampu bertahan dan optimis menghadapi kondisi di masa mendatang. (JGP)
Editor:yosep/adli-pkl
