25 radar bogor

Marak Kasus Bully di Sekolah, Guru Diimbau Tidak Anggap Remeh

Korban Pengeroyokan
Kepala DP3A Kota Bogor, Iceu Pujiati.

BOGOR-RADAR BOGOR, Akhir-akhir ini jagat maya banyak diramaikan video viral tindak perundungan atau bully yang dilakukan oleh pelajar di sekolah. Seperti yang terjadi pada pelajar SD di Malang, maupun siswa SMP di Bandung.

Baca Juga: Setahun, 45 Kasus Kekerasan Anak di Kota Bogor

Merespons kondisi ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bogor, Iceu Pujiati menyayangkan hal semacam itu. Ia menilai, perilaku bully disebabkan oleh banyak faktor.

Namun, kebanyakan diawali dengan kebiasaan saling ejek pada anak. Di usia sekolah, kebiasaan buruk tersebut memang sering dilakukan oleh para pelajar.

Iceu mengakui, guru punya peran penting pencegahan kasus bully. Guru mesti menjadi tempat nyaman untuk anak apabila mengalami tindak perundungan.

“Guru tidak boleh memandang kasus bully sebagai candaan anak-anak. Karena bully akan memberikan dampak psikis pada korbannya. Kasus bully harus diselesaikan dengan cara yang baik,” tuturnya saat dihubungi Radar Bogor, Senin (28/11).

Iceu mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan pencegahan adanya kasus bully. DP3A mendatangi sekolah-sekolah yang ada di Kota Bogor untuk mengedukasi pengawas dan tenaga pengajar mengenai perlindungan dan pemenuhan hak anak.

DP3A membuka pelayanan bagi siswa, guru, ataupun keluarga yang melihat atau merasakan tindakan bully. Iceu menekankan, pihaknya akan terus melakukan edukasi bahwa tindak kekerasan harus dilaporkan.

Baca Juga: Valentina Ingatkan Polri Kasus Dugaan Kekerasan Istri Sambo

“Kekerasan harus dilaporkan karena dampaknya sangat luar biasa pada mental anak. Bully termasuk dalam kekerasan dan jarang tersampaikan pada kami,” tutupnya.(*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto