25 radar bogor

Seminggu, Sudah 276 Gempa Susulan Guncang Cianjur

Tim relawan dari TNI makan siang di reruntuhan bangunan akibat gempa bumi di Cianjur. Gempa susulan masih mengahntui warga. (Radar Bogor/ Sofyansyah)

BOGOR-RADAR BOGOR, Gempa susulan masih terus menghantui warga di Kabupaten Cianjur. Sebanyak 276 kali gempa susulan menggoncang di sejumlah kawasan tersebut, hingga Minggu (27/11).

“Update gempa susulan Cianjur sampai dengan Minggu pukul 06.00 WIB terjadi 276 gempa,” ungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Baca Juga:  Bantu Korban Gempa Cianjur, Radar Bogor Grup Melalui Gerakan Anak Negeri Buka Donasi

Ia melihat, frekuensi kejadian gempa susulan di Cianjur makin jarang. Hal itu ditunjukkan melalui data yang dikeluarkan BMKG, Minggu (28/11).

Jumlah tertinggi gempa susulan terjadi pada Senin (21/11) dengan total mencapai 97 kali gempa. Sedangkan, gempa terkecil pada Sabtu (26/11) dan Minggu (27/11) yang masing-masing mencapai 18 kali dan 6 kali gempa susulan.

Tren besaran magnitudo gempa susulan Cianjur memag menunjukkan grafik yang fluktuatif. Akan tetapi, menurutnya, secara umum tren itu makin mengecil.

“Gempa kerak dangkal umumnya diikuti serangkaian gempa susulan yang cukup banyak karena lapisan kerak dangkal batuannya relatif heterogen dan tergolong rapuh (brittle). Batuan semacam itu jika mengalami deformasi atau patahan dapat memproduksi serangkaian gempa susulan,” papar Daryono dalam keterangannya.

Ia menambahkan, gempa kerak dangkal juga sangat berpotensi menimbulkan rekahan permukaan (surface rupture) sehingga bisa lebih merusak bangunan di jalur sesar. Bangunan apa pun yang dibangun di atas jalur sesar aktif akan mengalami kerusakan saat sesar mengalami pergeseran.

Lanjutnya lagi, gelombang gempa dengan konten frekuensi tinggi ini akan diperparah jika wilayah yang dilanda gempa tersusun oleh tanah lunak dan tebal sehingga terjadi resonansi gelombang seismik yang berujung pada terjadinya amplifikasi atau penguatan guncangan gempa.

“Tidak heran jika gempa Cianjur dengan kedalaman dangkal ini kaya akan frekuensi tinggi sehingga menimbulkan guncangan yang besar, hingga menciptakan kerusakan yang parah.

Gempa kerak dangkal disebutkannya memiliki kedalaman berkisar 1-30 kilometer. Zona sumber gempa tersebut di Jawa Barat cukup banyak, seperti Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Citarik, Sesar Cipamingkis, Sesar Lembang, dan Sesar Cirata.

Baca Juga: Cianjur Masih Diguncang Gempa Susulan, Puncak Tetap Dipadati Wisatawan

“BMKG akan terus memonitor aktivitas kegempaan pada seluruh jalur sesar aktif di Jawa Barat,” tekannya.

Ia mengimbau agar masyarakat mewaspadai kawasan perbukitan dengan tebing curam yang dapat mengalami ketidakstabilan lereng (slope) saat terjadi gempa kuat. Karena saat hujan lebat, gempa susulan signifikan dapat memicu terjadinya longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall).(*/mam)

Editor: Imam Rahmanto