25 radar bogor

17 Jenazah Longsor Cianjur Ditemukan, Enam Teridentifikasi

Tim gabungan melakukan pencarian di lokasi longsor akibat gempa bumi di Cugenang, Cianjur. Diperkirakan banyak korban yang terkubur beserta kendaraannya. (Radar Cianjur/ Hakim)

CIANJUR-RADAR BOGOR, Sebanyak 17 jenazah ditemukan dalam pencarian korban bencana longsor di Kampung Cibereum, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Enam diantaranya sudah teridentifikasi.

Banyaknya evakuasi jenazah pada hari keempat dikarenakan tim bergerak lebih cepat. Analis Pencarian dan Pertolongan (SAR) Basarnas, Joshua Banjarnahor mengatakan, dari 17 jenazah itu, hanya enam yang teridentifikasi. Namun, sisanya masih proses.

Baca Juga: Warga Salat Jumat di Antara Puing-puing Bangunan dan Masjid

Dalam proses pencarian, pihaknya menerapkan safety officer untuk memantau keamanan di lokasi kejadian karena ada beberapa retakan. Lantaran mengantisipasi terjadi longsor susulan.

“Selain itu, kita bergerak lebih cepat dikarenakan cuaca. Beberapa titik sudah kita tandai mengenai lokasi jenazah,” tuturnya.

Bahkan, pihaknya menggunakan sistem ruster atau pergantian tim agar daya dukung memiliki tenaga baru. Alat berat tidak bisa masuk ke titik yang terdapat korban.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto meyakinkan, pihaknya akan terus melakukan pencarian. Pencarian dipercepat lantaran kondisi medan dan cuaca yang kerap kali menjadi kendala.

“Bahkan, tadi Tim SAR bergerak lebih awal sekitar pukul 5.30 WIB dan alhamdulillah sudah mendapatkan 17 korban dalam keadaan meninggal dunia,” jelasnya.

Secara tegas, pihaknya akan melakukan pencarian hingga orang terakhir. Bahkan tidak akan ada penurunan semangat hingga sarana prasarana di tersebut.

Baca Juga: Update Gempa Cianjur: Korban Meninggal Bertambah jadi 310 Orang

Kini, BNPB mencatat korban meninggal sebanyak 310 orang. Korban yang masih belum ditemukan sebanyak 24 orang. Kerusakan infrastruktur dilaporkan di 363 sekolah dan 144 tempat ibadah. (radarcianjur/kim)

Editor: Imam Rahmanto