25 radar bogor

BIN Berikan Trauma Healing untuk Anak Korban Gempa Cianjur

Anak-anak di Posko BIN RI mengikuti permainan bersama Mapala Banten, Jaboteta dan Jawa Barat.

BOGOR-RADAR BOGOR, Proses pemulihan trauma (trauma healing) menyasar anak-anak di pascagempa bumi Cianjur. Salah satunya, yang dilaksanakan di posko pengungsian BIN yakni di Jalan Raya Cipanas, Desa Cijedil l, Kecamatan Cugenang.

Baca Juga: Minim Lahan Terbuka, Warga Cianjur Mengungsi di Atas Kuburan

Badan Intelejen Negara (BIN) bersama Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Banten, Jaboteta, dan Jawa Barat melakukan beberapa permainan bersama anak-anak. Diharapkan, anak-anak kembali ceria.

Deputi Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara, Prabowo Ajie SH.MH mengatakan, sesuai dengan instruksi Kepala BIN, Jenderal Pol (P) Prof Dr Budi Gunawan untuk mendirikan posko pengungsian di setiap kejadian darurat bencana salah satunya bencana gempa magnitudo 5,6 skala richter yang mengguncang Kabupaten Cianjur.

Dengan diberikannya trauma healing bagi anak-anak di posko pengungsian, ia berharap anak-anak menjadi kuat.

“Jadi kami di posko pengungsian ini memberikan pelayanan bagi korban terdampak bencana atau langsung dengan cara memberikan bantuan dapur umum, pelayanan kesehatan, dan juga trauma healing bagi anak-anak saat berada di pengungsian,” ujarnya.

Lelaki yang biasa disapa Ajie itu menambahkan, hari ketiga pendirian posko, mereka sudah menampung lebih dari 202 pengungsi dengan fasilitas kesehatan, logistik, dapur umum dan kebutuhan lainnya.

“Kami juga berikan fasilitas bagi para pengungsi. Diantaranya, pelayanan kesehatan, kebutuhan logistik, dapur umum, serta susu, makanan ringan, pampers untuk kebutuhan anak-anak,” ungkapnya.

Sementara itu, Dewi (8) salah satu anak yang berada di pengungsian Posko BIN RI merasa senang karena bisa bermain bersama teman-temannya sebagai pengungsi.

Baca Juga: 19 Warga Gempa Cianjur Mengungsi ke Leuwisadeng

“Seru tadi ada lomba makan kerupuk juga, selain itu kami tadi main bersama bapak-bapak dari BIN RI,” tutupnya. (radarcinajur)

Editor: Imam Rahmanto