25 radar bogor

Gerakan Anak Negeri Buka Posko Kesehatan, Obati Warga yang Terluka

Dokter Gerakan Anak Negeri
Relawan Dokter Gerakan Anak Negeri saat memberikan perawatan medis kepada korban gempa Cianjur di Kampung Gasol, Cugenang, Rabu (23/11/2022). SOFYANSYAH/RADAR BOGOR

CIANJUR-RADAR CIANJUR, Gerakan Anak Negeri terus bergerak menyasar titik-titik lokasi bencana gempa bumi di Cianjur.

Baca Juga : Anak-anak di Pengungsian Kampung Gasol Cianjur Mulai Terserang Penyakit

Setelah membantu pengungsi di Desa Cikancana dan Desa Sukajaya, kini Gerakan Anak Negeri bergerak memberikan penanganan medis di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur pada Rabu (23/11/2022).

Gerakan Anak Negeri membuka posko kesehatan yang menyediakan tenaga medis dan obat-obatan untuk para pengungsi di tempat tersebut.

Kesempatan ini pun tidak disia-siakan para pengungsi. Tampak belasan pengungsi mengantre untuk mendapatkan penanganan.

Relawan Dokter Gerakan Anak Negeri, dr Suparno menuturkan banyak dari pengungsi yang menderita gatal-gatal, mengalami luka-luka karena reruntuhan, dan diare.

Dirinya menjelaskan, banyak pengungsi yang terserang gatal-gatal karena kurangnya kebersihan yang didapatkan para pengungsi. Selain itu gatal-gatal banyak terjadi pada pengungsi disinyalir karena adanya penyebaran di posko pengungsian.

Posko Kesehatan
Posko Kesehatan Gerakan Anak Negeri di Kampung Gasol, Cugenang. SOFYANSYAH/RADAR BOGOR

“Penanganan yang kami diberikan di antaranya perawatan dan pembersihan luka, penggantian perban, dan pemberian obat,” imbuh Suparno.

Salah satu pengungsi, Kamalludin (25) bersyukur atas bantuan pelayanan kesehatan yang diberikan relawan Gerakan Anak Negeri. Menurutnya dengan adanya bantuan tersebut keluhan diarenya bisa mendapat penanganan.

Baca Juga : Hari Kedua, Gerakan Anak Negeri Salurkan Bantuan di 4 Titik Bencana Cianjur

“Saya mengalami diare dan pusing sejak kemarin. Mau ke rumah sakit susah karena akses terputus dan tidak ada kendaraan. Alhamdulillah ada bantuan dari GAN jadi tidak perlu jauh-jauh ke RS,” ucapnya.

Kamalludin mengungkapkan selama ini para pengungsi hanya mengandalkan kompres saja untung menangani keluhan yang dialami. (cr1)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep