radar bogor

Ini Deretan Toko Online yang Dipakai SAN Tipu Ratusan Mahasiswa IPB

Sc shopee
Salah satu toko online yang dipakai untuk mengakali ratusan mahasiswa IPB agar terjerat pinjol. (Tangkapan layar)

BOGOR-RADAR BOGOR, Kasus penipuan yang menjerat ratusan mahasiswa IPB kian ramai. Korban yang melapor ke pihak kampus ataupun kepolisian terus bertambah.

Terduga pelaku, SAN menggunakan modus yang sama dalam menjebak korbannya. Ia meminta ratusan korbannya untuk menaikkan rating toko online miliknya. Caranya, mereka “seolah-olah” membeli barang di toko tersebut.

Baca Juga: Terjebak Pinjol, Anggota DPR RI: Mahasiswa IPB Harusnya Kritis

Para korban diminta memanfaatkan pinjaman online (pinjol), kemudian menggunakan uang itu untuk membeli barang di toko onlinenya. Mereka diiming-imingi komisi sebesar 10 persen. Sembari, pelaku berjanji akan melunasi tunggakan para korban setiap bulan.

Salah seorang korban, SA (27) menyebutkan, terdapat 4 toko online yang digunakan pelaku untuk mengelabuinya. Keempat toko tersebut menjual handphone dan segala aksesorisnya, khususnya casing.

Keempat toko tersebut yakni Bagus Costume (Bukalapak), wariorsstore (Tokopedia), kostumcasing (Shopee). Sementara, Big Bos Tactical (Shopee) kini telah beralih menjual produk sepatu taktikal.

Meski membeli produk toko online milik pelaku, SA hanya menerima satu barang saja berupa casing handphone.

“Ada toko lain (lagi milik pelaku), tapi saya cuma beli di empat toko itu. Saya cuma dapat 1 casing hape saja,” ucapnya kepada Radar Bogor, Rabu (16/11).

Dirinya menjadi korban dengan kerugian terbesar dibandingkan dengan korban lain. Total tagihan pinjol yang harus ditanggungnya hampir menyentuh angka Rp40 juta.

“Limit yang saya punya dipakai sama dia, dari aplikasi Kredivo, Akulaku, Shopee PayLater, dan Shopee Spinjam. Terakhir transaksi itu Rp5,5 juta dan pinjaman Rp5 juta di Shopee ke toko Big Bos Tactical,” sesalnya.

Baca Juga: Astaga! Korban Penipuan Libatkan Pinjol Bertambah Menjadi 333 Orang

Janji pelaku menutupi tagihan pun menjadi pepesan kosong belaka. Sejak 4 bulan terakhir, pelaku selalu mangkir dari janjinya dengan alasan belum ada uang. Bahkan, pelaku juga tidak pernah membalas chat para korbannya.

“Saya pernah ngebayarin tagihan sebulan, karena waktu itu mau didatangi sama debt collector. Pelaku bilang bakal diganti tapi sampai sekarang tidak kunjung dibayar juga,” terangnya lagi. (*)

Reporter: Reka Faturachman
Editor: Imam Rahmanto