25 radar bogor

Astaga! Korban Penipuan Libatkan Pinjol Bertambah Menjadi 333 Orang

Pinjol ipb
Perwakilan para korban penipuan bisnis yang melibatkan pinjol yang juga menjerat ratusan mahasiswa IPB saat melapor di Mako Polresta Bogor Kota, Rabu (16/11). (Radar Bogor/ Dede Supriadi)

BOGOR-RADAR BOGOR, Jumlah korban penipuan bisnis online yang dilakukan terduga pelaku SAN terus bertambah. Teranyar, korban mencapai 333 orang dengan kerugian sekira Rp2,3 miliar.

Korbannya tak hanya mahasiswa IPB University. Masyarakat hingga mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi lain juga ikut terjerat kasus itu yang membuat mereka terlilit tunggakan pinjaman online (pinjol).

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol, Pelaku Tidak Sendirian

Hal itu diketahui saat para korban beserta orang tua korban mendatangi Mako Polresta Bogor Kota, Rabu (16/11). Koordinator korban penipuan, Dewi Aryani menyerahkan beberapa berkas yang dikumpulkan dari para korban.

“Hari ini saya akan menyerahkan beberapa berkas, kemungkinan ini berkas-berkas dari korban terakhir ya per hari ini, karena berkas-berkas yang sudah masuk itu sudah dikumpulkan dari 5 Oktober,” cetusnya di Mako Polresta Bogor Kota, Rabu (16/11).

Diakui Dewi, berkas itu berupa bukti transaksi dari setiap rekening dan transaksi yang dilakukan di aplikasi pinjaman online (pinjol).

Jumlah korban tercatat sebanyak 333 orang. Akan tetapi, jumlah itu diperkirakannya masih akan bertambah. Apalagi masih banyak korban ketakutan melapor karena takut orang tuanya mengetahui.

“Karena kebanyakan ini (korban) mahasiswa statusnya dan kebetulan anak saya juga mahasiswa,” tambahnya.

Total kerugian yang mencapai Rp2,3 miliar itu, telah terbayar sekira Rp524 juta lewat berbagai platform aplikasi pinjol.

“Sisanya ada sekitar Rp1,7 miliar lagi yang harus dibayarkan ke (aplikasi) pinjol. Kalau anak saya (melakukan pinjaman) Rp6,1 juta, tapi ada yang sampai Rp20 juta juga,” terangnya.

Dewi juga menekankan, kebanyakan korban tidak sanggup membayar cicilan yang ditagihkan itu. Para korban sendiri rata-rata belum memiliki kemampuan untuk membayar tagihannya.

Sementara, mereka harus berhadapan dengan kejaran dan teror penagih pinjol untuk membayar cicilan yang sudah diajukan tersebut.

“Kalau anak saya, telepon itu sehari bisa sampai 30 kali ke semua anggota keluarga dan chat juga tagihan sampai puluhan kali. Sangat mengganggu, apalagi suami saya pas lagi kerja di kantor pun ditelepon terus. Itu menganggu,” ujarnya.

Baca Juga: Terjerat Transaksi Pinjol, Bagaimana Nasib Ratusan Mahasiswa IPB?

Sementara itu, salah satu orang tua korban yang ikut datang menyerahkan berkas ke polisi, Amnah berharap cicilan yang ditagihkan ke anaknya bisa dilimpahkan ke terduga pelaku.

“Dari Rp15 juta (cicilan anaknya), saya sudah mengeluarkan sampai Rp6 juta, sampai jual kalung segala. Saya anggap buang sial aja itu, yang penting anak saya gak ditagih-tagih lagi,” sesalnya.(*)

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Radar Bogor (@radar_bogor)

Reporter: Dede Supriadi
Editor: Imam Rahmanto