25 radar bogor

Inflasi Kota Bogor Tertinggi Ketiga di Jawa Barat, TIPD Langsung Lakukan Ini

Inflasi Kota Bogor
Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi Daerah secara virtual, Senin (14/11/2022). Inflasi Kota Bogor terbesar ketiga di Jawa Barat.

BOGOR-RADAR BOGOR, Inflasi Kota Bogor menempati urutan ketiga di Jawa Barat dengan angka 5,96 setelah Kota Tasikmalaya di angka 6,57 persen dan Kota Depok 6,24 persen.

Baca Juga: UMK 2023 Naik Besar, Apindo Kota Bogor: Bisa PHK Massal 

Kepastian itu diketahui setelah Pemerintah Kota (Pemkot) bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi Daerah secara virtual, Senin (14/11/2022).

Rakor ini diikuti seluruh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tak terkecuali, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang turut dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah.

“Angka inflasi Kota Bogor bulan November ada di angka 5,96 persen atau naik 0,02 persen dari bulan Oktober yang angkanya di 5,94 persen,” kata Sekda Kota Bogor. “Posisi inflasi Kota Bogor tertinggi ketiga di tingkat Jawa Barat,” sambungnya.

Tak hanya itu, angka inflasi Kota Bogor pun tercatat lebih tinggi dibanding angka inflasi Provinsi Jawa Barat dan nasional. “Angka inflasi di Jabar 5,93 persen dan inflasi nasional 5,71 persen, jadi masih tinggi angka inflasi Kota Bogor,” sebutnya.

Kenaikan ini tentunya menjadi perhatian bersama Forkopimda, dinas terkait termasuk BPS Kota Bogor. Pasalnya, berbagai langkah-langkah kebijakan dan arahan pengendalian inflasi dari pemerintah pusat sudah dilakukan Kota Bogor.

Mulai dari kerja sama dengan daerah lain, operasi pasar murah, sidak ke pasar sampai pemberian BTT berupa voucher BBM kepada ojek online dan sopir angkot imbas dari kenaikan BBM.

“Penyumbang inflasi terbesar kan karena kenaikan BBM, kami sudah intervensi dengan bantuan voucher BBM dan masyarakat juga semakin banyak yang memilih naik Biskita yang tarifnya nol rupiah (gratis) sebagai alat transportasi,” katanya.

Meski begitu, diakui Sekda, dua langkah ini nyatanya masih belum bisa mengendalikan inflasi Kota Bogor. Mengingat, di perhitungan statistik BPS dua hal ini tidak memberikan pengaruh signifikan. Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan BPS apa saja yang menjadi variabel penting saat menghitung inflasi.

“Jadi variabel yang paling menentukan akan sama dengan apa yang kita lakukan di dalam kebijakan pengendalian inflasi,” katanya.

Baca Juga: Pecinta Hewan Coba Piara Sugar Glider, Bisa Melompat dengan Parasut Loh!

Ia menambahkan, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) pihaknya akan semakin intensif melakukan antisipasi dengan melakukan sidak ke pasar dan distributor untuk melihat apakah terjadi kenaikan yang jauh lebih dari harga eceran tertingginya atau tidak. Hal ini sesuai dengan arahan pemerintah pusat untuk mengecek harga di pasar dengan berpatokan pada Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Untuk pasokan di Kota Bogor tersedia, tidak ada barang langka. Kami berharap angka inflasi bisa turun tapi paling tidak kita bisa mempertahankan dan tidak terjadi kenaikan,” tukasnya. (ded)

Reporter : Dede Supriadi
Editor : Yosep