25 radar bogor

Sinyal Bahaya, Dua Warga Bogor Positif Covid-19 Varian XBB

Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengikuti test usap di lingkungan Pemerintah. Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Beberapa waktu lalu. Peningkatan covid varian baru kian meningkat di sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor. Foto : Dok/Hendi Novian/Radar Bogor
Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengikuti test usap di lingkungan Pemerintah. Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Beberapa waktu lalu. Peningkatan covid varian baru kian meningkat di sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor. Foto : Dok/Hendi Novian/Radar Bogor

CIBINONG-RADAR BOGOR, Masyarakat tampaknya harus mulai mengencangkan protokol kesehatan kembali. Pasalnya, dua warga Kabupaten Bogor terkonfirmasi positif Covid-19 Omicron Subvarian XBB.

Baca Juga: Gelombang Tiga Covid-19 Mengancam, Kota Bogor Pastikan Kesiapan Faskes

Kabar itu dibenarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor setelah menerima laporan resmi dari Dinkes Provinsi Jawa Barat.

“Setelah dapat laporan, kami lakukan pelacakan dan benar warga Kabupaten Bogor, satu orang warga Kecamatan Ciawi dan satu lagi Gunung Putri,” ujar Kepala Bidang Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana saat dikonfirmasi Radar Bogor.(13/11)

Satu dari dua warga tersebut bekerja sebagai tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit di Jakarta. Sedangkan, satu lainnya bekerja di salah satu perusahaan swasta di Kabupaten Bogor.

Adang mengaku, pihaknya telah melakukan tracking terhadap dua warga yang terpapar Covid-19 XBB tersebut dan kini masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan dari pihak rumah sakit.

“Masih menunggu hasilnya, untuk tes PCR sudah dilakukan untuk hasil cepat, namun untuk tahu jenis variannya harus tes melalui WGS,” terangnya.

Menurutnya, Covid-19 varian baru ini tidak jauh berbeda dengan varian yang sebelumnya, namun diprediksi memiliki tingkat penyebaran yang cukup tinggi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Lagi, PPMK Level 1 di Seluruh Indonesia. Prokes Diperketat!

“Seperti Omicron, gejala dan penyebaran sama, namun mungkin tingkat sebaran relatif tinggi,” tukas Adang.(*)

Reporter: Septi Nulawam
Editor: Imam Rahmanto