radar bogor

Ajak Generasi Muda Bogor Kenali Budaya Suku Bugis

Tarian tradisional Suku Bugis, Tarian Paduppa ditampilkan mahasiswa Program Studi Ekowisata.

BOGOR-RADAR BOGOR, Upaya memperkenalkan budaya ke generasi muda dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya, mahasiswa Program Studi Ekowisata Sekolah Vokasi IPB University yang memperkenalkan Budaya Bugis dari Sulawesi Selatan.

Kegiatan itu merupakan implementasi mata kuliah yang digelar di Gedung Wanita, Kota Bogor, Minggu (14/11). Event yang dihadiri puluhan siswa sekolah menengah atas di Kota Bogor itu menampilkan berbagai hal berkaitan dengan budaya, pemanfaatan pengobatan tradisional, dan juga permainan tradisional dari Suku Bugis.

Baca Juga: Belajar Seru Pertanian dengan Buku Cerita Digital Karya Mahasiswa Vokasi IPB University

Seminar tentang budaya Suku Bugis menghadirkan pembicara yaitu Abdi Mahesa. Pria kelahiran Bugis itu memaparkan keunikan yang dimiliki suku Bugis.

“Suku Bugis mempunyai sistem aksara namanya warakkeda merupakan jenis ungkapan atau pepatah bugis. Berkaitan dengan sistem pengetahuan terdapatnya memory of the world naskah La Galigo,” papar pria yang sedang menempuh program Master di Universitas Indonesia itu.

Abdi juga menyebutkan peralatan hidup dan teknologi yang bersifat tradisional dan masih digunakan masyarakat Suku Bugis berupa parewa bessi (peralatan besi) senjata tradisional tappi (keris), kawali (badik) dan tombak, peralatan pertanian, peralatan tenun, dan peralatan penangakapan ikan.

“Sistem masyarakat bergerak di bidang maritim dan agraris, sebagai nelayan, menenun (keahlian yang harus dimiliki perempuan Bugis),” sebut Abdi.

Tradisi menarik yang masih dilakukan suku Bugis adalah pindah rumah. Bentuk rumah suku bugis yang umumnya panggung. Rumah dipindahkan hingga 500 orang yang bergotong royong.

“Rumah diikat bambu dengan komando kepala desa kemudian diangkat dan dipindahkan. Tapi kalau rumah terapung biasanya didorong terlebih dahulu sampai ke tengah. Budaya Marakka Bola telah tercatat sebagai warisan budaya tak benda,” ujar alumni Ilmu Sastra Universitas Hasanuddin ini.

Event semakin menarik karena tarian tradisional Suku Bugis seperti Tarian Paduppa dan Pakarena serta lagu dengan menggunakan bahasa Bugis juga ditampilkan mahasiswa Program Studi Ekowisata.

Tak hanya itu, peserta yang sebagian besar adalah generasi Z diajak juga untuk mengenal pemanfaatan Bedda Lotong (lulur tradisional) dan Saffron dalam adat Suku Bugis, permainan tradisional dari Suku Bugis seperti Magale atau permainan Egrang dan magolo seperti permaianan bola bowling.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Vokasi IPB University Bagus Priyo Purwanto menyampaikan kondisi saat ini dunia mengalami penetrasi yang luar biasa dari pengaruh budaya luar.

“Jika kita lupa maka menjadi hilang ciri budaya kita sendiri. Generasi penerus perlu mempertahankan eksistensi dan ciri khas budayanya dan harus bangga dengan budaya yang dimiliki,” ucap Bagus.

Baca Juga: Belajar Seru Pertanian dengan Buku Cerita Digital Karya Mahasiswa Vokasi IPB University

Ketua panitia event Magguru ri Bugis, Mochamad Adhnan Sanjaya merasakan sebagai generasi penerus bangsa harus sadar untuk melestarikan budaya yang dimiliki.

“Event ini untuk menunjukkan generasi bangsa yang bangga akan budaya bangsa Indonesia tanpa membedakan ras sehingga perlunya menghargai perbedaan yang ada,” pungkasnya. (*/pia)

Editor: Imam Rahmanto