radar bogor

Gelar Festival Kopi, Dorong Kabupaten Bogor Jadi Kiblat Kopi

festival kopi
Festival Kopi yang berlangsung di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong.(Radar Bogor/ Hendi Novian)

CIBINONG-RADAR BOGOR, Puluhan pengrajin kopi berkumpul di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kamis (10/11). Mereka berlomba-lomba menunjukkan kehebatannya dalam meracik biji kopi dari berbagai wilayah Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Viral, Emak-emak Halangi Ambulans di Puncak

Mereka merupakan peserta Festival Kopi Bogor yang diselenggarakan Pemkab Bogor selama tiga hari, 10-12 November. Pada kesempatan itu, Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan sekaligus mengukuhkan petani milenial yang telah menang lomba tingkat Kabupaten Bogor Tahun 2022.

Menurut Iwan, Kabupaten Bogor merupakan produsen penghasil kopi robusta terbesar di Jawa Barat dan juga penghasil kopi arabika yang cukup diperhitungkan kualitas dan rasanya.

“Kami percaya dan yakin melalui event Festival Kopi Bogor ini, kami ingin memperkenalkan bahwa Kopi Bogor punya kualitas yang cukup baik dan bisa bersaing dengan kopi yang ada di wilayah lain di Indonesia,” ungkapnya.

Pemkab Bogor pun ingin mengumpulkan produsen-produsen kopi di Bogor guna memberikan wadah untuk para petani dan barista yang hobi meracik dan memproduksi kopi. Ia optimis, Kabupaten Bogor bisa menjadi salah kiblat kopi sehingga dapat membawa nama Bogor bukan hanya di lokal namun juga internasional.

“Sebaran kopi ada di beberapa wilayah. Kalau kopi robusta itu di Bogor Timur mulai Cariu, Tanjungsari, Sukamakmur dan kualitasnya terbaik berdasarkan penelitian dari ahli kopi. Sedangkan untuk kopi arabika juga punya kualitas terbaik di wilayah selatan yakni di Tugu Utara salah satunya Kopi Cibulao yang cukup terkenal,” papar Iwan.

Duta Petani Milenial Kabupaten Bogor 2022, Bayu mengajak dan memotivasi kawula muda untuk tidak malu menjadi petani. Apalagi, pertanian saat ini semakin canggih dengan munculnya teknologi.

Baca Juga: Gratis Bikin SIM dari Satlantas Polres Bogor, Begini Syaratnya

“Karena menjadi petani itu tidak kotor, tidak kucel tapi kaya. Kita sudah menggunakan teknologi dalam bertani. Jadi, bertani bukan sekadar membawa cangkul, tapi sudah bermain dengan teknologi yag bisa mendorong pengembangan pertanian di Kabupaten Bogor juga Indonesia,” ungkap lelaki asal kecamatan Sukamakmur itu.(*)

Reporter: Septi Nulawam
Editor: Imam Rahmanto