25 radar bogor

Peduli Lingkungan, BRI Ubah Limbah Masker jadi Pot Tanaman

bri peduli
Drop box untuk memasukkan limbah masker sebelum diolah.

JAKARTA- RADAR BOGOR, BRI menggalakkan program penanganan limbah masker menjadi barang bermanfaat. Itu berawal dari menumpuknya limbah masker non-infeksius akibat pandemi.

Kegiatan bertajuk BRI Peduli Penanganan Limbah Masker Non Infeksius itu melibatkan setiap pekerja BRI di lingkungan kantor. Tempat pengumpulan masker (Drop Box) diletakkan di area terbuka untuk menampung limbah tersebut. Limbah masker nantinya dikirim ke tempat pengolahan bijih plastik yang menjadi lokasi pengolahan.

Baca Juga: Museum Perjoangan Bogor, Bertahan Andalkan Kotak Sumbangan

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan BRI slalu peduli terhadap lingkungan. Seperti sampah lainnya, apabila tidak dikelola dengan benar, limbah masker juga dapat mencemari lingkungan.
“Kami mengajak pekerja BRI untuk peduli terhadap lingkungan dan menjaga keseimbangan alam,” ungkapnya via rilis kepada Radar Bogor, Rabu (9/11).

Dalam pengolahan limbah masker, BRI menggandeng Yayasan Upakara Bhuvana Nusantara (UBN). Yayasan yang berdiri pada 2021 itu berasal dari Kelurahan Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor.

Pendiri Yayasan UBN Sugeng Waluyo mengungkapkan, yayasannya memang bergerak di sektor pelestarian lingkungan. Khusus masa pandemi, mereka juga mengubah haluan untuk mengolah limbah masker non infeksius.

“Kalau limbah plastik lainnya kan orang sudah mulai mendaur ulang. Tapi khusus masker ini belum. Tidak ada yang berani mengolahnya, sedangkan masker itu terbuat dari plastik Polypropylene,” kata Sugeng.

Limbah masker memerlukan waktu yang lama untuk hancur mencapai 300 tahunan.

Pada Agustus lalu, Yayasan UBN mendapatkan bantuan sarana dan prasarana dari BRI berupa, satu unit mobil pengangkut limbah masker, drop box, dan alat sterilisasi limbah masker untuk mendukung kegiatan pengelolaan limbah masker non infeksius. Pemberian bantuan ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli.

“Kami didukung oleh BRI. Saat itu tim CSR BRI meninjau fasilitas pengolahan kami. Akhirnya kami diberikan mobil operasional,” tutur Sugeng.

BRI juga ambil bagian mengumpulkan limbah masker non-infeksius yang berasal dari karyawan, dan kemudian diberikan kepada yayasan guna dikelola. Sejauh ini, Yayasan UBN telah memproses 4 ton masker dan dalam waktu dekat akan mengelola 2 ton limbah masker lagi.

Baca Juga: BPOM Musnahkan 3 Produsen Farmasi, Ini Daftarnya

Sugeng sangat mengapresiasi peran dari masyarakat yang sadar akan pentingnya mengelola limbah masker. Banyak masyarakat di seluruh Indonesia mengirimkan limbah masker ke yayasannya yang berlokasi di Jalan Binamarga 2 Blok C No 31.

“Secara keseluruhan, masyarakat kita ini sangat baik dan antusias. Mereka menssupport program kami. Luar biasa terharu banyak respon dari masyarakat,” ungkapnya.

Limbah masker kemudian dicetak menjadi pot. Hasil dari produksi limbah masker berupa pot tanaman tersebut disumbangkan ke sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi bagaimana mencintai lingkungan.(*/adv)