radar bogor

Tanaman Hias Indonesai Sudah Mendunia, Bonsai Bisa Menyusul?

bonsai bogor
Berbagai tanaman bonsai yang sempat dipamerkan di Kota Bogor. (Radar Bogor/ Dede Supriadi)

BOGOR-RADAR BOGOR, Tanaman bonsai juga cukup banyak dikembangkan di Indonesia. Namun, bisakah tanaman tersebut ikut melanglang buana ke belahan dunia mana pun seperti tanaman hias?

Salah seorang petani sempat menanyakan terkait potensi bonsai di luar negeri dalam Ngobras Penyuluhan Kementan RI, Selasa (8/11). Wilayahnya dianggap punya banyak tanaman bonsai sehingga memungkinkan untuk dipasarkan.

Baca Juga: Ngobras Penyuuhan Kementan, Tanaman Hias Bisa Mendatangkan Cuan

Eksportir Bogor, Ade Wardhana menjawabnya. Menurutnya, tanaman hias memang berbeda dengan tanaman bonsai. Mulai dari cara perbanyakan hingga perawatan. Meski begitu, pasarnya tentu tetap terbuka bagi siapa saja yang ingin serius mengembangkannya.

“Di Indonesia, setahu saya, baru satu eksportir bonsai ya, lokasinya di Semarang. Itupun bukan orang Indonesia, karena (dikelola) orang Belanda,” bebernya dikutip Radar Bogor, Selasa (8/11).

Menurut Ade, potensi bonsai sebenarnya cukup besar. Hal itu jika dilihat dari sisi bagaimana finishing produk yang ditampilkan. Negara tujuan saat ini juga sudah cukup mudah dijangkau dengan aneka platform.

“Kita punya medsos untuk menarik engage minat para pecinta bonsai itu sendiri. Ada juga kelompok-kelompok grup bonsai. Itu akan memudahkan kita dalam pemasaran,” terang CEO Minaqu Indonesia ini.

Ia mengajak para pengusaha pertanian di bidang apapun untuk terus mengembangkan bisnisnya. Tak peduli jikalau usaha itu dimulai dari nol atau tanpa pengalaman. Pasalnya, ia pun memulai bisnis ekspor tanaman hiasnya dari “tidak tahu apa-apa.”

Ia mencontohkan, pesanan tanaman hias yang datang ke Minaqu sudah berasal dari berbagai negara. Jangkauannya mencapai 50 negara, dengan 25 diantaranya repeat order (memesan berulang). Pengiriman terjauh yakni Greenland.

Tantangan pengiriman ke belahan dunia bagian utara itu tentu cukup besar. Namun, Ade dan timnya tetap optimis bisa menjangkaunya. Bahkan, buyer (pembeli) dari Greenland itu sendiri yang mengajarkan bagaimana agar tanaman hias bisa sampai ke tangannya dengan baik. Mulai dari pengemasan hingga jadwal pengiriman agar terhindar dari badai.

Baca Juga: Ancaman Resesi 2023, Pelaku Ekspor Butuh Stimulus dari Pemerintah

“Tipsnya adalah mindset kita jangan mental block. Modal tidak punya, pengetahuan tidak punya, ya kita mulai saja dulu. Karena kita punya kemauan, sikap yang tinggi, sisanya berproses,” tutup mantan Cabup Bogor ini. (*/mam)