25 radar bogor

Kawanan Pelaku Diduga Gangster Pembobol SD di Ciampea Diringkus Polisi

pengungkapan polres bogor
Pengungkapan kasus komplotan pencurian di Mako Polres Bogor, Selasa (8/11). (Radar Bogor/ Hendi Novian)

CIBINONG-RADAR BOGOR, Empat pelaku yang diduga gangster Kabupaten Bogor diringkus polisi. Komplotan tersebut yang sempat diburu polisi usai menggasak barang-barang di SDN 4 Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea.

Mereka yakni MA (17), MI (16) , DH (17) dan KW (22). Keempatnya telah ditahan di Polres Bogor. Sedangkan, satu orang lagi, G, masih dalam pengejaran polisi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Lagi, PPMK Level 1 di Seluruh Indonesia. Prokes Diperketat!

Satu pelaku yang diamankan, MI, kedapatan memiliki segenggam narkoba jenis ganja. Barang haram tersebut berasal dari hasil penjualan barang-barang curian komplotan.

Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin mengungkapkan, aksi pencurian yang mereka lakukan dengan cara memanjat dinding sekolah.

“Kawanan pencuri ini masuk melalui ruang guru dengan cara mencongkel memakai senjata tajam dan linggis,” bebernya di Mako Polres Bogor, Cibinong, Selasa (8/11).

Para pelaku berhasil membawa kabur empat laptop, tiga printer, proyektor, dispenser hingga tabung gas yang kini menjadi barang bukti. Hasil barang curian tersebut digunakan para pelaku untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk membeli ganja.

Selain mencuri, para pelaku juga melakukan teror dengan meninggalkan coretan pada dinding dan lantai sekolah yang bertuliskan “TOM 2019 Gengster”.

“Para tersangka kami kenakan pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal 7 tahun penjara,” tegas Iman.

Di tempat yang sama, Kapolsek Ciampea Kompol Beben Susanto mengatakan, coretan yang ditinggalkan para pelaku tidak ada keterkaitan dengan aksi gangster.

“Dari keterangan mereka, alasan mencoret dinding dan lantai itu hanya untuk iseng, tidak ada kaitan dengan gangster,” jelasnya.

Baca Juga: Antrean Haji Berkepanjangan? Kemenag Gagas Pembagian Adil

Dari hasil pengembangan olah TKP, sidik jari, dan informasi masyarakat, para pelaku berhasil ditangkap di sebuah kontrakan yang jaraknya tidak jauh dengan tempat kejadian perkara.

“Ditangkap di satu desa, sementara dari mereka belum pernah ada yang bekerja di sekolah. Mereka putus sekolah semua, melakukan aksi baru pertama kali,” ungkap Beben. (cok)

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Radar Bogor (@radar_bogor)