25 radar bogor

Harga STB Naik Setiap Hari, Penjual: Saya Tidak Tega Jualnya

Ilustrasi TV digital menggunakan STB

BOGOR, RADAR BOGOR – Keputusan pemerintah mematikan siaran TV analog terus menimbulkan polemik di masyarakat. Tingginya kebutuhan alat Set-Top Box (STB)untuk menunjang siaran digital membuat harganya terus melejit.

Kondisi ini juga dirasakan masyarakat Kota Bogor. Kelangkaan STB terjadi di sejumlah toko elekteonik. Mereka kehabisan stok akibat kurangnya pasukan dari distributor. Jika pun ada, STB dijual dengan harga yang mahal.

Baca Juga : Bulan Depan, Balaikota Bogor hingga Alun-alun Sediakan Stasiun Pengisian Mobil Listrik

Pantauan Radar Bogor pada Selasa (8/11/2022) menunjukkan harga STB di sejumlah wilayah berada pada kisaran Rp275-300 ribu.

Salah satu pemilik toko elektronik di Jalan Johar Raya, Kelurahan Tanah Sareal, Hengki Wang mengatakan saat ini tokonya menjual STB dengan harga Rp290 ribu. Harga ini naik sekira 61 persen dari harga awal Rp180 ribu.

“Harganya memang naik terus setiap hari awalnya Rp180 ribu. Setelah hari Jumat naik Rp230 ribu, setelah hari Sabtu naik lagi jadi Rp240 ribu. Sekarang saya jual Rp290 ribu, karena modalnya juga gede,” paparnya.

Diakui Hengki dirinya pun sulit mendapatkan STP dari distributor. Jumlah barang yang diberikan jauh dari permintaannya. “Cuma bisa dapat satu merk saja itu pun saya minta 20 tapi cuma dapat 7,” tuturnya.

Ia menyebut STB saat ini menjadi barang yang paling dicari oleh masyarakat. STB yang sudah distoknya ludes dalam waktu beberapa jam saja. “Sampai toko tutup yang dicari masyarakat cuma STB. Tadinya saya tidak mau jual karena kasian karena harganya semakin mahal,” imbuh Hengki.

Hal itu memang terlihat di tokonya. Dalam waktu 20 menit saja terlihat sekira 5 orang hilir mudik datang dan bertanya soal STB. Tak sedikit dari mereka yang mengurungkan niat membeli STB karena mahalnya harga yang ditawarkan.

Di tempat lain, stok STB justru habis tidak bersisa. Seperti yang terjadi di toko elektronik yang berada di Jalan Pengadilan, Kecamatan Bogor Tengah. Stok STB di sana belum kembali tersedia sejak pekan lalu. Sejumlah warga terlihat datang secara bergantian hendak membeli STB, namun pulang dengan kecewa karena stoknya yang kosong.

Tingginya harga STB ini tentunya dikeluhkan oleh masyarakat. Salah seorang warga, Sukma Jaya amat keberatan dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

Baca Juga : Kemnaker : UMP 2023 Diumumkan 21 November, UMK 30 November

Menurutnya suntik mati siaran TV analog membuat masyarakat menjadi semakin sulit. Selain membuat hiburan sehari-harinya hilang, kebijakan tersebut juga membuatnya harus memutar otak mengumpulkan uang untuk membeli STB.

“Ekonomi pas-pasan tambah dipersulit dengan STB yang harganya mahal. Kalau pun beli belum tentu bisa pakainya. Banyak yang bilang susah dipasang,” ucapnya.

Sukma berharap janji pembagian bantuan STB dapat direalisasikan secara merata sehingga seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya. (cr1)

Editor : Yosep/Riadil-ppl