radar bogor

Ahmad Sanusi, Pendiri PUI Dianugerahi Pahlawan Nasional

ahmad sanusi pahlawan nasional
Tasyakuran PUI Kabupaten Bogor atas penganugerahan pahlawan nasional di Cibinong, Senin (7/11). (Radar Bogor/ Septi Nulawam)

CIBINONG-RADAR BOGOR, Pendiri Persatuan Umat Islam (PUI), KH Ahmad Sanusi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Penganugerahan ini disambut rasa syukur keluarga besar PUI Kabupaten Bogor.

Penganugerahan itu diharapkan menjadi semangat untuk terus melebarkan sayap dalam dakwah. PUI Kabupaten Bogor sekaligus menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Republik Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Resmikan 5 Tokoh Gelar Pahlawan Nasional, Siapa Saja?

Penganugerahan itu diketahui melalui pengumuman yang telah disampaikan oleh Menteri Kordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mohammad Mahfud MD, terkait rencana penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada lima orang terbaik putra bangsa.

“Salah satunya terdapat nama KH Ahmad Sanusi, pendiri PUI,” ucap Ketua Umum DPD PUI Kabupaten Bogor, Samsi Akbar Aflah usai tasyakuran penganugerahan tersebut di Cibinong, Senin (7/11).

Untuk diketahui, KH Ahmad Sanusi yang lahir di Sukabumi (1888-1950) merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Ia sempat belum mendapat gelar pahlawan nasional.

Ahmad Sanusi juga tokoh Islam yang memperjuangkan dasar negara yang menghasilkan kompromi lahirnya negara Pancasila.

Ia juga dikenal sebagai seorang mufassir atau ahli tafsir Alquran. Sebagai seorang mufassir, beliau memahami kandungan makna dari ayat-ayat Alquran dan mengupas ayat-ayat yang berhubungan dengan persamaan hak, harga diri, dan kemerdekaan.

Saat sebagai anggota BPUPKI, beliau pun ikut berusaha merumuskan konstitusi dasar bagi negara Indonesia merdeka.

Pada masa perang kemerdekaan, Ahmad Sanusi ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan dan melahirkan kader-kader pejuang yang tangguh sebagai wujud cintanya kepada NKRI.

Dengan tegas beliau menolak setiap upaya yang mengakibatkan perpecahan serta melemahkan persatuan bangsa dan negara. Sikap penolakannya itu diikuti oleh beberapa ulama berpengaruh di Jawa Barat.

Baca Juga: Utamakan Kepuasan Konsumen, Yamaha Hadirkan Program My Yamaha Motor Members

“Banyak pelajaran yang bisa dijadikan cermin bagi kita sebagai generasi penerus yang dapat dipetik dari perjalanan hidup beliau yang sarat dengan perjuangan dalam menyerukan amar ma”ruf nahi munkar,” kata Samsi.

Pihaknya berharap, penganugerahan ini menjadi satu semangat serta kebangkitan baru bagi PUI, sehingga keberadaan PUI diharapkan terasa bagi umat.

“Sebagaimana terdapat dalam tujuan PUI, mewujudkan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan peradaban yang dilindungi Allah SWT,” tukasnya.(cok)