25 radar bogor

RT 04 RW 10 Katulampa : Tak Ada Lahan, Fasum Jadi Solusi

Katulampa
Anak-anak bermain di salah satu taman yang dibangun warga RT 4 RW 10, Perumahan Griya Katulampa.

BOGOR-RADAR BOGOR, Ketersediaan lahan Fasilitas Umum (Fasum) yang luas tidak disia-siakan warga RT 4 RW 10, Perumahan Griya Katulampa. Warga memaksimalkannya menjadi kolam budi daya ikan.

Baca Juga : RT 04 RW 03 Bojongkerta, Lumbung Tanaman Hias untuk Ekspor

Secara swadaya dan bertahap, mereka membangun kolam ikan tersebut. Air yang digunakan pun merupakan hasil pengelolaan mata air di kawasan tersebut. Warga pun bekerja sama memelihara berbagai jenis ikan. Mulai dari ikan nila, mujair, hingga ikan mas.

Ikan nila jadi pilihan fokus utama dalam budi daya ini. Dari kolam seluas 320 meter tersebut, warga RT 04 RW 10 Katulampa bisa meraup keuntungan sebesar Rp5,5 juta dalam sebulan.

Tak heran, kolam ikan itu menjadi salah satu andalan warga dalam mengikuti ajang Bogorku Bersih 2023 kategori Perumahan Teratur.

Upaya lanjutan pun dikerahkan warga memaksimalkan penilaian di babak final. Mereka berbenah memperbaiki pengelolaan air kolam tersebut. Hal ini dilakukan untuk memperbesar debit air.

Ketua RT 4 RW 10 Katulampa, Deddi Walujodjati melalui wakilnya, Agus Tri Suprayudi mengatakan kolam tersebut memang sering mengundang perhatian. Sejumlah mahasiswa hingga tokoh dari berbagai kampus luar Kota Bogor datang berkunjung.

“Kami juga memanfaatkan lahan fasum untuk ditanami tanaman-tanaman obat bermanfaat seperti kunyit, jahe, laja, temulawak, temu jinten, dan masih banyak lainnya. Klaster tanaman obat ini kami namakan Tanaman Obat Keluarga (Toga),” tuturnya.

Di samping itu, warga juga giat menanam sayur-sayuran hidroponik di lahan-lahan terbuka lainnya. Hasilnya kemudian dikonsumsi bersama. Selain itu, warga juga dengan swadaya membangun lapangan basket dan area bermain bagi anak-anak. Aneka fasilitas tambahan ditata dengan rapi dan dicat warna-warni menambah kesan riang area tersebut.

Baca Juga : RT 01 RW 06 Pamoyanan : Warga Guyub, Amunisi Penggerak Emak-emak

Aspek kebersihan wilayah ini tak perlu diragukan lagi. Mereka rutin bebersih setiap akhir pekan. Meski berada di kawasan perumahan kekompakan dan kekeluargaan amat terasa kental antar warga.

“Ke depan kami akan terus mengembangkan pengelolaan sampah. Ini sudah kami lakukan dengan memanfaatkan sampah menjadi ecobrick dan mengkreasikannya menjadi barang-barang bernilai jual,” tutupnya. (cr1/c)

Reporter : Reka Faturachman
Editor : Yosep