25 radar bogor

Mengenal Bos Indofeed, Tinggalkan Pekerjaan di Australia Demi Usaha Keluarga

Indofeed
Pimpinan Indofeed, Indra Siregar. OMER/RADAR BOGOR

BOGOR-RADAR BOGOR, Meski bekerja di perusahaan besar di Australia, Indra Siregar memutuskan untuk kembali ke Bogor dan menjalankan usaha keluarga. Ia memilih melanjutkan dan mengembangkan usaha milik keluarga yakni pabrik pembuat pakan ternak atau Indofeed.

Baca Juga : Transformasi BRI di Tengah Pandemi, Bikin Kinerja Lebih Cemerlang

Buat Indra, memilih kembali ke Bogor, dan melanjutkan usaha pabrik pakan ternak di Jalan Sholeh Iskandar itu, tidak hanya keinginan untuk lebih dekat dengan keluarga tapi ada alasan lain.

Ia penasaran untuk mencoba bisnis di bidang pakan ternak. Padahal pekerjaan sebelumnya di Australia tak ada sedikit pun berhubungan dengan pakan ternak.

Hal lain kenapa Indra memilih melanjutkan usaha keluarga, karena bisnis pakan ternak itu memiliki tantangan yang berbeda, konsep business yang unik dengan produk beraneka ragam.  “Target yang beda. Harus konsen menciptakan dan menjual,” terang pria yang juga alumni Edith Cowan University Perth, Australia tahun 1999 – 2002 ini.

Diawal mengembangkan Indofeed, Indra tidak langsung memegang kendali usaha, ia masih di dampingi sang ayah. Setelah beberapa tahun, akhirnya Indra menjalankan penuh Indofeed.

“Masuk ke pabrik itu mulai tahun 2016,” terang Indra tersenyum kecil.

Waktu terus berjalan, perusahaan beroperasi lebih baik dengan pasar yang juga berkembang. Tidak lama, sekitar empat tahun berjalan masuk masa pandemi. Dengan keadaan tersebut, Indofeed terbatas untuk memperluas pasar. Karena berbagai kebijakan pemerintah.

Aturan terus mengalami perubahan, dan adanya pergeseran kebiasaan masyarakat pada saat pandemi yang lebih banyak melakukan aktifitas di rumah seperti memilihara hewan ternak. Hingga membawa keberuntungan yakni peningkatan penjualan pakan ternak. Walaupun tidak untuk semua jenis pakan ternak.

“Saat pandemi cukup baik penjualan, walaupun gak semua jenis pakan ternak. Yang biasa dipelihara saja yang lumayan laris,” ungkap Indra.

Saat ini setelah masa pandemi, penjualan sedikit mengalami penurunan. Karena aktifitas sudah mulai normal, sudah memperbolehkan aktifitas di luar.  Dengan melihat situasi tersebut, Indra tidak tinggal diam terus melakukan pengembangan usaha.

Tidak lagi hanya bertahan di pakan ternak, Indra juga menjual daging domba premium yang siap diolah menjadi masakan. “Harus bergerak dari hulu ke hilir. Harus ada gebrakan baru,” ucap Indra.

Bahkan Indra tidak hanya menawarkan daging domba premium yang mentah, juga menawarkan berbagai masakan dengan olahan daging domba premium tersebut.

Indra pastikan harga daging domba premium kualitas terbaik dan harga sangat sesuai serta terjangkau. Terus melakukan pengembangan, untuk item olahan daging domba premium juga makin banyak. Belum lama ini diperkenalkan di pasar yakni nasi kebuli.

Tidak berbeda dengan masakan yang sebelumnya. Kualitas dan rasa masakan dijamin enak dan harga juga terjangkau. Saat ini pemasaran untuk masakan dari bahan daging domba tersebut masih secara online (media sosial) dan harus dilakukan pemesanan lebih dulu.

“By request. Tidak ready untuk masakan. Tapi daging dombanya selalu ready ada di Jalan Heulang,” terang Indra semangat.

Saat ini, penjualan daging domba mulai masuk ke restoran, cafe dan hotel di Bogor. Berharap kedepannya penjualan masakan bisa terus bertambah.

Baca Juga : Miracle Of Leaves, UMKM Ecoprint Bogor yang Go Intenasional

Bicara terkait target untuk pakan ternak Indofeed, ke depannya bisa makin luas. Bisa membantu dan bisa mensupport peternak lebih mandiri.

Dan mimpinya Indra, bisa menaikkan kasta peternak dengan menghadirkan pakan premium berkualitas. Hingga peternak, misalnya domba bisa mulai menjual produknya ke hotel dan resto atau cafe kelas menengah ke atas. (mer)

Reporter : Omer Ritonga
Editor : Yosep