25 radar bogor

Sebulan Terbengkalai, Jalan Longsor di Cilebut Belum Dapat Penanganan

Jalan Longsor di Cilebut
Jalan Longsor di Cilebut atau Jembatan Satu Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal belum juga mendapatkan penanganan. SOFYANSYAH/RADAR BOGOR

BOGOR-RADAR BOGOR, Jalan longsor di Cilebut, tepatnya Jalan Haji Ahmad Yunus, Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal yang amblas pada Minggu (11/9/2022) lalu belum juga mendapat penanganan.

Baca Juga : Perbaikan Jalan Longsor Dimulai, Jalur Kayumanis-Cilebut Ditutup Total

Pantauan Radar Bogor Rabu (5/10/2022) menunjukkan belum adanya perubahan kondisi di jalan longsor di Cilebut itu. Jalur yang menjadi ruas jalan utama warga sekitar hanya dapat dilalui kendaraan roda dua, sedangkan pengendara kendaraan roda empat masih harus gigit jari.

Pasalnya, belum ada keterangan pasti yang menunjukan penanganan jalan longsor di Cilebut ini akan dilakukan dalam waktu dekat.

Kepala Bidang Pembangunan dan Kebinamargaan Dinas PUPR Kota Bogor, Dadan Hamdani mengatakan penanganan dampak longsor di kawasan tersebut menjadi kewenangan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Jawa Barat (Jabar).

Sedangkan, penanganan jalan terdampak menjadi kewenangan pihaknya di Bidang Pembangunan dan Kebinamargaan Dinas PUPR Kota Bogor.

Namun Dadan menyebut belum ada komunikasi yang terjalin di antara keduanya untuk penanganan jalan longsor di Cilebut yang lebih terkenal dengan sebutan Jembatan Satu tersebut. Selain itu, ia juga mengatakan pihaknya belum menerima surat laporan dari Lurah, Camat, atau pun BPBD.

“Saya belum lihat situasi jalannya seperti apa. Belum ada rencana pembangunan. Tidak ada arahan atau laporan dari Lurah atau BPBD ke sini. Kalau ada pasti kita langsung survei,” ucapnya kepada Radar Bogor pada Selasa (4/10/2022).

Di sisi lain Pengelola Sumber Daya Air Ahli Muda Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Jawa Barat (Jabar), Yulianti Juhendah mengatakan pihaknya sudah melakukan peninjauan pada Sabtu (24/9/2022) lalu.

Yulianti menuturkan, dirinya sudah membuat laporan yang ditujukan ke Dinas PSDA Provinsi Jabar untuk anggaran perbaikan jalan longsor di Cilebut. Laporan tersebut nantinya akan diteruskan ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Jabar.

“Dari PSDA lebih menitikberatkan pada sumber daya air atau saluran irigasinya. Untuk bahu jalan bisa kami bantu kalau memang ada anggarannya. Kalau tidak ada, kami juga koordinasi dengan PUPR Kota Bogor,” jelasnya saat dihubungi Radar Bogor pada Jumat (30/9).

Dirinya menjelaskan pihaknya akan membangun Tembok Penahan Tanah (TPT) di kawasan tersebut untuk menanggulangi dampak bencana yang terjadi. Namun ia mengaku belum dapat memastikan kapan pembangunan tersebut direalisasikan.

“Tergantung anggarannya, belum tentu tahun ini. Untuk yang kemarin saja kita ajukan bertahun-tahun baru ada anggaran,” ucapnya.

Sementara itu, Lurah Sukaresmi, Nandang mengutarakan dirinya sudah melaporkan jalan longsor di Cilebut tersebut ke Camat Tanah Sareal dan Dinas PUPR sejak Senin (12/9/2022).

“Paginya kita langsung buat surat ke Kecamatan untuk tembusan ke PUPR,” ucapnya saat dihubungi Radar Bogor pada Selasa (20/9/2022) lalu.

Ia menyebut penanganan yang baru diterapkan hanya pemasangan terpal oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor.

Nandang mengakui, longsor yang terjadi di wilayahnya membuat warga kesulitan untuk beraktifitas. Warga terpaksa mencari jalan alternatif lain dengan jarak tempuh yang lebih jauh.

Baca Juga : Akibat Longsor, Jalan Raya Cilebut Macet Parah 

Dirinya berharap agar penanganan segera dilakukan sebab dirinya khawatir adanya longsor susulan mengingat tingginya curah hujan yang akhir-akhir ini melanda Kota Bogor.

“Semoga cepat dikerjakan, supaya aktivitas warga juga bisa kembali seperti semula dan tidak terganggu lagi,” tandasnya. (cr1)

Reporter : Raka Faturachman
Editor : Yosep