25 radar bogor

Peringati Bulan Peduli Kanker Payudara, RS PMI Beri Edukasi Komunitas Sepeda Wanita

Peringati Bulan Peduli Kanker Payudara, RS PMI Beri Edukasi Komunitas Sepeda Wanita. Sofyansyah/Radar Bogor.

BOGOR-RADAR BOGOR, Menyambut Bulan Peduli Kanker Payudara, Bidang Pemasaran dan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) PMI Bogor memberikan edukasi pada anggota komunitas sepeda wanita Happy Gow.

Kegiatan tersebut berlangsung di Tanmu Coffee, Kecamatan Bogor Timur, Kamis (6/10).

Ketua Penyelenggara, drg Ayunda Dwi Rahmawati menjelaskan edukasi diberikan untuk meningkatkan kesadaran kaum wanita akan pentingnya pencegahan dan deteksi dini gejala penyakit kanker payudara.

Ia menyebut, menurut data WHO, kanker payudara bukanlah penyakit ringan. Bahkan penyakit ini menjadi penyebab kematian terbesar kedua pada wanita setelah kanker leher rahim atau serviks.

Dokter Spesialis Onkologi RS PMI Bogor, dr Heldrian Dwinanda Suyuthie menjelaskan deteksi penting kanker payudara amat penting dalam penanganan kasus penyakit tersebut.

Baca juga: Hati-hati! Tiap Tahun, Ada 60 Penderita Kanker Payudara di Kota Bogor

Sebab penundaan pemeriksaan akan juga memperlambat penanganan. Hal ini tentu akan berdampak buruk pada kondisi si penderita.

Oleh karena itu, sosialisasi perlu terus dilakukan sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang valid dan komprehensif. Dengan begitu, tindakan cepat dan tepat dapat dilakukan sehingga kualitas hidup pasien pun akan dapat terjaga dengan baik.

“Jika di payudara ada benjolan maka jangan menunda pergi ke dokter. Karena belum tentu semua benjolan itu ganas, bisa jadi jinak. Penanganan sejak stadium dini akan lebih baik, operasi tidak perlu diangkat payudaranya,” jelasnya.

Ia menambahkan, pemeriksaan dini juga akan mengurangi jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan. Terlebih, berbagai kemudahan telah hadir, misalnya BPJS yang didukung oleh pemerintah. Masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pemeriksaan.

Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kota Bogor, Yane Ardian mengapresiasi edukasi yang dilakukan. Baginya, kanker merupakan penyakit yang perlu diperhatikan namun tidak perlu ditakuti oleh masyarakat.

Maka dari itu, ia pun bersama tim penggerak PKK terus mendorong masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dini.

“Data menunjukkan, ada sekitar 29 anak di kota Bogor itu menderita kanker. Masalah kanker itu masalah pola hidup, seperti pola makan yang harus memang dijaga bersama-sama. Makanya kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) itu harus terus digaungkan,” ucapnya. (cr1/mg1/mg2)

Editor: Rany