25 radar bogor

Penonton Kanjuruhan Tak Jelas, Komdis PSSI Salahkan Panitia

PSSI soal sanksi FIFA terkait tragedi Kanjuruhan
PSSI soal sanksi FIFA terkait tragedi Kanjuruhan

JAKARTA-RADAR BOGOR, Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI Erwin Tobing mengatakan bahwa jumlah penonton yang hadir di Stadion Kanjuruhan, saat terjadinya Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober lalu, tidak jelas.

“Tribun penonton di Kanjuruhan belum single seat. Sehingga tidak terukur. Inilah yang membuat ada pihak yang mengatakan 40 ribu atau 45 ribu orang di sana,” ujar Erwin dalam konferensi pers di Malang seperti dikutip dari Antara.

Menurut purnawirawan polisi berpangkat akhir Inspektur Jenderal tersebut, ketidakjelasan itulah yang membuat pihaknya kesulitan. Juga tidak bisa memastikan apakah kapasitas Stadion Kanjuruhan pada laga Arema FC melawan Persebaya melebihi batas atau tidak.

Baca juga: Polri Perbaharui Jumlah Korban Kanjuruhan Menjadi 131 Orang

Komdis PSSI pun menyalahkan panitia pelaksana pertandingan Arema FC soal simpang siurnya data penonton tersebut.

Meski begitu, Erwin juga memberikan masukan agar ke depan stadion-stadion di Indonesia menggunakan kursi tunggal dan pendataan tiket yang akurat.

Sementara anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Ahmad Riyadh menyampaikan bahwa panpel Arema FC mengaku menjual 42 ribu tiket pertandingan dari 45 ribu kapasitas maksimal.

Riyadh menambahkan bahwa pihak kepolisian sempat mengimbau agar panpel hanya menjual tiket sebanyak-banyaknya 75 persen dari jumlah penonton maksimal.

Akan tetapi, ketika imbauan itu keluar, tiket terlanjur ludes dibeli penonton. “Pada akhirnya, berdasarkan hasil rapat, jumlah personel keamanan yang ditambah,” tutur Riyadh.

Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya pada laga lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023, 1 Oktober 2022.

Baca juga: Tewas di Tragedi Kanjuruhan, Paman Siswa SMKN 1 Tutur: Keluarga Masih Syok

Pendukung tuan rumah yang kecewa masuk ke lapangan. Polisi dengan reaktif melepaskan tembakan gas air mata. Bukan cuma ke lapangan, gas tersebut juga ditembakkan ke tribun.

Akibatnya, puluhan ribu suporter di stadion panik dan berusaha mencari jalan keluar lantaran mereka kesulitan untuk bernapas. Akan tetapi, akses keluar terbatas sehingga membuat banyak dari mereka terhimpit dan terinjak-injak. Korban pun berjatuhan.

PSSI sudah menjatuhkan hukuman kepada Arema FC terkait peristiwa tersebut. Arema FC disanksi larangan menghadirkan penonton di kandang hingga akhir musim pun. Arema juga wajib pindah ke tempat yang jaraknya minimal 250 kilometer dari markas semula.

Komite Disiplin PSSI juga menjatuhkan hukuman berat kepada Ketua Panitia Pelaksana Arema FC Abdul Haris dan Petugas Keamanan (Security Officer) Arema FC Suko Sutrisno. Keduanya tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepak bola selama seumur hidup.(jpg)

Editor: Yosep/Syahrul-ppl