25 radar bogor

IPB University Launching 4 Hasil Penelitian Unggulan Batch 8

DRAMAGA-RADAR BOGOR, Rektor IPB University Arif Satria melakukan launching hasil penelitian unggulan.

Peluncuran ini digelar di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), di Gedung Rektorat Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga Bogor (4/10).

Empat inovasi tersebut, yaitu Padi-IPB 10G Tanimar, Kentang-IPB CP1 dan CP3, Cabai Rawit-Bonita IPB, Pakan Ternak dan Hewan Kesayangan Berbasis Maggot BSF.

Rektor IPB University Arif Satria mengatakan, manfaat yang diberikan oleh inovator yang sustainable (berkelanjutan), memiliki durasi yang cukup panjang dan memberikan efek yang cukup besar.

Menurutnya, derajat tertinggi seseorang ada pada orang yang berilmu.

“Itulah salah satu tugas perguruan tinggi. Yakni menciptakan orang-orang yang bisa menebar ilmu dan manfaatnya agar bisa dirasakan oleh semua pihak. Makanya, IPB University berusaha untuk terus memberikan apresiasi kepada para inovator,” ujarnya.

Baca juga: IPB Percik Inovasi Mahasiswa di Bidang Pakan Lewat Pelatihan Scale Up Wafer Pakan

Dia berharap, inovasi IPB University menjadi salah satu solusi untuk masalah pangan yang saat ini tengah mengancam 197 juta penduduk di dunia.

“Ancaman pangan ini serius sekali. Maka dari itu kita harus terus berinovasi menghasilkan produk-produk yang bisa memberikan peningkatan produksi sekaligus peningkatan ketersediaan pangan kita,” kata Rektor IPB University.

Senada dikatakan Dekan Fakultas Peternakan (Fapet) IPB University Idat Galih Permana mewakili para Dekan Fakultas mengaku, launching ini merupakan satu keberhasilan dari riset yang dikembangkan oleh para peneliti IPB University.

“Kami perwakilan dari fakultas mengucapkan terima kasih dan selamat kepada seluruh peneliti yang begitu konsisten dalam pengembangan produk,” kata Idat.

Sementara itu, Kepala LPPM IPB University Ernan Rustiadi mengungkapkan, IPB University sering dinobatkan sebagai perguruan tinggi yang paling produktif dalam berbagai indikator dalam hal penelitian.

Ini terbukti pada klasterisasi terakhir pada tahun 2020 dimana IPB University berhasil menjadi rangking satu.

“Di dalam perangkingan internasional by subject pertanian, IPB University sudah nomor 1 di Asia Tenggara. Untuk di Asia, IPB University meraih rangking 6. Jadi di Asia Tenggara tidak perlu melirik ke negara tetangga, IPB University sudah nomor 1,” tegasnya.

Dirinya menjelaskan tentang inovasi yang dilaunching umumnya padi produktif adalah padi-padi sawah.

Daratan di Indonesia berupa daratan lahan basah dan lahan kering. Lahan-lahan paling produktif itu selama ini di lahan basah mineral.

“Selain itu, kentang yang dilaunching ini memiliki produktivitas yang tinggi Sipiwan 25 ton per hektar dan yang Sipitri 35 ton per hektar. Ini cocok untuk berbagai keperluan di antaranya kentang goreng,” jelasnya.

Sementara untuk Cabai Bonita dengan produktivitas yang setara dengan cabai hibrida mencapai 13-15 ton per hektar dan potensinya bisa sampai 20 ton per hektar.

Untuk terkait pakan hewan peneliti IPB University menawarkan produk lokal.

“Tentu dari keempat hasil penelitian unggulan yang launching hari ini akan bermanfaat untuk kita semua,” pungkasnya. (Abi)

Editor: Rany