BOGOR-RADAR BOGOR, Sejak resmi mengaspal pada November 2021 lalu, BISKITA Transpakuan menjadi transportasi favorit baru warga Kota Bogor.
Sudah hampir setahun beroperasi, bus ini belum mematok tarif bagi para penumpangnya.
Plt Direktur Utama Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor, Rachma Nissa Fadliya menjelaskan BISKITA merupakan program dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sebagai upaya pembenaah transportasi umum di perkotaan.
Nissa (sapaan akrabnya) menjelaskan, dalam rencana BPTJ, program BISKITA masih akan gratis selama 7 tahun.
Skema yang digunakan pada program ini ialah buy the service (BTS) atau pemberian subsidi dari BPTJ.
“Kalau dilihat dari rencana program, 7 tahun. Namun, kebijakan bisa berubah. Itu rencana saat mau dimulainya skema BTS di tahun 2021,” ujar Nissa saat dihubungi Radar Bogor, Senin (3/10).
Baca juga: Belum Setahun, Penumpang Biskita Trans Pakuan Tembus 360 Ribu Orang
Saat disinggung soal rencana pematokkan tarif Nissa menuturkan beberapa kajian sedang dilakukan membahas kebijakan selanjutnya. Kajian tersebut di antaranya Availability to Pay (ATP) dan Willing to Pay (WTP).
Kehadiran BISKITA di Kota Bogor menyedot perhatian masyarakat. Bahkan di jam sibuk atau akhir pekan, armada bus ini selalu disibukkan dengan banyaknya penumpang.
Nissa menyebut selama September 2022 penumpang yang naik bus ini di 4 koridor mencapai lebih dari 500 ribu orang. Hingga saat ini, dari total 4 koridor yang beroperasi ada sebanyak 49 armada bus yang siap melayani para penumpang.
“Sampai hari ini belum ada rencana penambahan,” ucap Nissa. (cr1)
Editor: Rany
