25 radar bogor

Sambut Hari Batik Nasional, Owner Handayani Geulis Batik Bogor Komitmen Beri Edukasi

BOGOR-RADAR BOGOR, Karya asli bangsa Indonesia, Batik sudah diakui keagungannya hingga taraf internasional.

Kesenian ini bahkan sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda sejak 2 Oktober 13 tahun silam.

Hari ditetapkannya batik sebagai warisan budaya dunia ini pun kemudian ditetapkan sebagai hari batik nasional.

Kota Bogor patut bangga memiliki salah satu pegiat batik yang amat konsisten berkarya hingga belasan tahun.

Meski diterjang berbagai tantangan ia tetap setia mencintai batik sepenuh hatinya.

Baca juga: Ini Upaya Pemerintah Jawa Barat Lestarikan Kain Batik

Sosok itu ialah Sri Ratna Handayani pemilik brand batik ternama, Handayani Geulis Batik Bogor. Kecintaannya pada kesenian batik diakuinya tumbuh sejak dirinya duduk di bangku sekolah dasar.

“Saat itu saya dikasih batik oleh orang tua. Setiap hari dilihat jadi senang dan cinta dengan batik. Semakin berjalan waktu tambah suka dan akhirnya mulai berani belajar dan memulai bisnis batik pada akhir tahun 2011,” tutur Ratna.

Kesetiaannya menekuni bisnis batik juga didasarkan pada keprihatinannya melihat banyak anak muda kurang mengenal dan menyukai batik.

Fakta tersebut justru mendorongnya menciptakan berbagai inovasi agar batik dapat diterima oleh kalangan muda.

Selain itu wanita lulusan Sastra Perancis, UGM ini juga konsisten memberikan berbagai edukasi mengenai batik kepada masyarakat dari berbagai kalangan.

“Pertama kali berbagi ilmu soal batik di tahun 2015 ke sebuah komunitas. Alhamdulillah dari situ mereka bisa buka bisnis batik sesuai rencana,” ujarnya.

Setelah itu galerinya semakin ramai didatangi orang yang berkunjung untuk belajar batik darinya.

Bukan hanya dari Kota Bogor saja, melainkan juga luar Pulau Jawa bahkan tamu manca negara.

“Galeri Handayani Geulis Batik Bogor sudah jadi tujuan wisata di Bogor. Mereka yang datang bisa belajar macam-macam motif batik, praktek mencanting, dan membuat kain batik yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh,” papar Ratna.

Di momen hari batik nasional tahun ini, Ratna masih istiqomah memberikan edukasi batik.

Bahkan diutarakannya sejak tanggal 1 – 12 Oktober berbagai acara akan dilakoninya menyambut momen tersebut.

“Tanggal 1 Oktober ada edukasi ke mahasiswa, 2 Oktober sharing dengan komunitas dari Jakarta. Di tanggal 12 Oktober nanti, saya akan meluncurkan buku kedua tentang karya batik Bogor di Museum Kepresidenan,” tutur Ratna.

Baginya edukasi mengenai batik menjadi hal penting yang perlu ditanamkan terutama pada kalangan anak muda. Sebab nasib batik ke depan ada pada generasi muda.

“Meski sudah jadi warisan budaya dunia tapi kalau tidak dijaga sampai generasi selanjutnya khawatir akan hilang,” ucap Ratna. (cr1)

Editor: Rany