25 radar bogor

Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Tembus 153 Penonton, Rilis Resmi 127 Orang, Ini Rinciannya

Suporter Tewas Di Stadion Kanjuruhan

RADAR BOGOR, Rilis resmi dari Polda Jawa Timur hingga pukul 07.12 WIB, korban meninggal dunia tragedi Stadion Kanjuruan, Malang, Jawa Timur, mencapai 127 orang.

Namun beredar kabar korban meninggal menembus 153 orang. Rincian jumlah ini beredar di group telegram PSSI, Minggu pagi 2 Oktober 2022.

Kericuhan pecah usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam 1 Oktober 2022. Kekalahan Arema FC merupakan yang pertama sejak 23 tahun terakhir.

Baca juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Liga 1 Indonesia Dihentikan

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri.

Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri.

Sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Menurutnya, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut.

Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.

Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. 

“Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan,” tambahnya.

Ditambahkannya laga di Stadion Kanjuruhan berjalan lancar. Namun, setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa.

Kekecewaan ini yang memantik mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. 

Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Baca juga: Gas Air Mata Dituding ‘Biang’ Munculnya Korban Tragedi Kanjuruhan, Akmal Marhali Bocorkan Pasal FIFA

Disinggung soal penembakan gas air mata dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan bertindak anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

“Terjadi penumpukan penonton, maka terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen,” katanya.

Sementara itu, Bupati Malang M. Sanusi menyatakan seluruh biaya pengobatan para suporter di sejumlah rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

“Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang,” kata Sanusi.

Arema FC vs Persebaya Berlangsung Sengit 

Bentrok Arema FC kontra Persebaya Surabaya berlangsung sengit. Ini merupakan laga derby dua tim asal Jawa Timur (Jatim) yang selalu memunculkan tensi tinggi.

Arema FC sempat comeback secara spartan setelah tertinggal dua gol, tetapi Persebaya menunjukkan mentalitas pemenang hingga detik terakhir.

Persebaya menyudahi rentetan tiga kekalahan mereka dengan mencuri poin sempurna saat bertamu ke Stadion Kanjuruhan, markas Arema FC.

Dalam tajuk Derby Jatim, skuad Aji Santoso meraup kemenangan yang tak mudah dan terbilang berakhir dramatis.

Pertandingan berjalan baku kejar skor sepanjang 45 menit pertama. Bermula dari gol cepat yang dicetak Silvio Rodrigues Pereira saat laga baru berusia delapan menit.

Persebaya semakin percaya diri dan berhasil membuat dobel memasuki menit ke-32 melalui pergerakan dari Leo Lelis.

Tersengat 2-0, Arema langsung panas dan ‘kejar setoran’ di lima menit terakhir babak pertama.

Abel Camara memperkecil keadaan menginjak menit ke-42 sebelum pemain yang sama membuat seisi Kanjuruhan kembali bersorak girang seiring torehan brace dia di waktu tambahan babak pertama. Skor 2-2 menutup 45 menit pertama.

Selepas rehat, Arema coba mendominasi Persebaya, tetapi Bajul Ijo memperlihatkan permainan efektif.

Seketika Kanjuruhan kembali senyap saat memasuki menit ke-51, di mana tim tamu berhasil mencuri gol yang kembali membawa Persebaya unggul melalui aksi Sho Yamamoto. Papan skor kini menunjukkan angka 3-2 untuk keunggulan skuad Aji.

Di sisa waktu yang terbilang masih panjang, pelatih Javier Roca coba mengubah pendekatan dengan melakukan lima pergantian pemain, termasuk memainkan Dedik Setiawan dan Renshi Yamaguchi.

Namun, hingga wasit meniup peluit akhir, skor 3-2 tetap tak berubah dan Persebaya berhak mengamankan tiga poin.

Dengan demikian, Persebaya kini merangsek ke peringkat sepuluh klasemen sementara Liga 1 Indonesia dengan perolehan 13 angka dari 11 pertandingan, hanya dipisahkan gap satu poin dari Singo Edan yang berada satu strip di atasnya.

Baca juga: Persebaya Tak Akan Jajal Stadion Kanjuruhan Demi Keamanan

Amukan suporter Arema FC tak terkendali, mewarnai usai laga derby Jawa Timur pada lanjutan liga paling top di Indonesia.

Suporter Arema FC kecewa dengan kekalahan timnya 2-3 dari Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB.

Usai pertandingan pendukung Arema FC merangsek ke lapangan Stadion Kanjuruhan selepas laga.

Suporter merasa kecewa dengan hasil yang dicapai. Kondisi ini Arema FC harus berada di urutan 10 di bawah Persebaya Surabaya.

Laga antara Arema dan Persebaya ini ini tidak dihadiri suporter Bonek, karena demi menghindari bentrokan pendukung kedua tim.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, insiden ini diawali dengan masuknya dua suporter ke dalam lapangan.

Akhirnya diikuti ribuan fans lainnya, sehingga situasi tidak terkendali. Ya, aksi kedua suporter ini mematik suporter lainnya.

Polisi selanjutnya melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan ribuan suporter yang berada di lapangan.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Arema FC Dilarang Main di Kandang

Selain itu, dilaporkan pula gas air mata ditembakkan ke arah tribune penonton yang membuat pendukung kocar-kacir.

Kebijakan ini justru membuat situasi makin tidak karuan, karena suporter panik, dan mulai mencari tempat berlindung untuk menyelamatkan diri.

Akibatnya, puluhan suporter dilaporkan pingsan. Bahkan kabar simpang-siur menyebutkan beberapa di antaranya dikabarkan meninggal dunia.

Para korban yang pingsan dan luka-luka ini sempat dikumpulkan di lapangan setelah asap gas air mata hilang, dan selanjutnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Hingga kini belum ada keterangan resmi dari panitia pelaksana (panpel) pertandingan Liga 1.

Pihak kepolisian juga belum memberikan updat data terkait jumlah pasti suporter yang pingsan dan luka-luka, maupun meninggal dunia.

Sementara berdasarkan tayangan sejumlah televisi, terlihat dua kendaraan milik kepolisian dirusak. 

Dua di antaranya terlihat dalam posisi terguling di tepi lapangan. Kendaraan polisi yang sedang melintas pun terlihat ditimpuki massa.

Kerusuhan suporter ini merupakan yang keduakalinya terjadi di Liga 1 2022-2023. 

Sebelumnya, Bonek mengamuk, karena Persebaya menelan tiga kekalahan beruntun.

Namun aksi kerusuhan itu tidak separah dibandingkan yang terjadi pada Sabtu malam.

Komite disiplin (Komdis) PSSI telah memberikan sanksi kepada Persebaya berupa lima pertandingan tanpa kehadiran penonton. (*)

Editor: Rany