25 radar bogor

Anies Baswedan Calon Kuat, NasDem Siapkan Calon Pendamping

Anies Baswedan
Ilustrasi Foto Anis Baswedan menanggapi videotron yang ditunjukkan sebagai bentuk dukungan kepada Capres nomor urut 1 di take down dan tidak sesuai dengan kontrak perjanjian, Selasa (16/01/2024).

JAKARTA-RADAR BOGOR,  Anies Baswedan jadi calon terkuat yang akan diusung NasDem pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga : Surya Paloh Penentu Nasib Anies Jadi Capres 2024

“Belum diputuskan sepenuhnya, tapi 90 persen hampir pasti Anies Baswedan,” kata Politikus Partai NasDem Zulfan Lindan.

Saat ini, NasDem dikabarkan tengah menyiapkan tiga sosok untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Anies Baswedan.

Mereka adalah Jenderal Andika Perkasa, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Khofifah Indar Parawangsa. Siapa yang paling berpeluang?

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menyebut AHY memiliki peluang paling besar diusung jadi cawapres. Kemudian disusul Andika dan Khofifah.

“Jika dirangking secara kalkulatif dari berbagai aspek, mestinya AHY lebih diunggulkan dan dinilai realistis jadi pendamping Anies Baswedan, lalu Khofifah, dan Andika,” kata Adi Jumat (30/9/2022).

Menurutnya, ada tiga modal penting yang dimiliki oleh AHY. Seperti posisi sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD), dan berlatar belakang militer.

“Pertama, AHY punya elektabilitas melampaui Khofifah dan Andika. Kedua, AHY ketum partai yang bisa menggenapi koalisi NasDem dengan PKS. Bahkan Demokrat jadi kunci. Tanpa demokrat koalisi ini sulit terwujud. Kurang satu partai lagi untuk menggenapi ambang batas presiden 20 persen. Ketiga, AHY punya latar belakang militer,” ucap Adi.

Namun menurut Adi, dinamisnya politik membuat dua calon lain tidak kehilangan peluang. Khofifah dan Jenderal Andika pun dinilainya memiliki peluang untuk diangkat jadi cawapres dari Anies Baswedan dengan beberapa pertimbangan.

“Ada pertimbangan lain yang kerap jadi variabel penting pemilihan cawapres. Termasuk pertimbangan politik. Misalnya, AHY belum pernah jadi pejabat publik. Secara teroteri AHY tak punya basis politik dominan. Termasuk kekhawatiran NasDem dan PKS andai AHY jadi wakil Anies yang banyak dapat cottail effect justeru demokrat, bukan NasDem dan PKS,” katanya.

Adi menilai Khofifah memiliki keunggulan merupakan politikus senior, dan memiliki rekam jejak sebagai pejabat politik. Selain itu, Khofifah juga dinilainya bisa merepresentasikan Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki basis massa besar.

“Nama khofifah masuk radar cawapres Anies selain AHY. Khofifah politisi senior berpengalaman, gubernur yang punya basis konstituen kuat di Jatim, mewakili figur perempuan, dan tokoh muslimat NU. Dalam konteks ini NasDem dan PKS jauh merasa lebih aman dari segi cottail effect ketimbang usung AHY,” ucapnya.

“Meski begitu khofifah punya double kelemahan. Yakni, elektabilitas yang masih rendah dan tak punya partai,” katanya.

Baca Juga : Ini Capres dan Cawapres yang Bakal Diusung PKS, Koalisi dengan Nasdem dan Demokrat

Sementara itu Jenderal Andika dinilai Adi memiliki keunggulan karena berlatar belakang militer. Selain itu, Andika bisa memikat parpol pendukung pemerintah saat ini.

“Sementara Andika masuk nominasi NasDem karena Andika juga merepresentasikan figur militer. Posisinya sebagai Panglima TNI tentu punya magnet dan jejaring kuat secara teroteri melampaui AHY.” katanya. Andika juga bisa mencuri perhatian parpol pendukung pemerintah untuk bisa bergabung dengan poros ini,” ucapnya. (net/dtk)

Editor : Yosep