25 radar bogor

Dinkes Datangi Wilayah Black Spot Imunisasi

Salah seorang anak warga Bogor nyaman digendong Ketua PKK Kota Bogor, Yane Ardian. Sofyansyah/Radar Bogor

BOGOR-RADAR BOGOR, Capaian imunisasi di Kota Bogor, yang belum menyentuh target, memaksa Pemerintah Kota Bogor bekerja lebih keras. Berbagai strategi pun, dilancarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor.

Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno menyebut, pihaknya telah melakukan berbagai upaya, untuk menambah capaian imunisasi Kota Bogor yang baru sebesar 79,4 persen.

Dirinya bergerak mendata ulang masyarakat, yang belum menerima vaksin tersebut. Ia bersama stakeholder lainnya menyisir dari rumah ke rumah, di berbagai wilayah. “Kita sweeping nama dan alamatnya. Sudah ada datanya tinggal didatangi,” ucapnya.

Baca juga: Bima Minta Capaian Imunisasi Dipercepat, Gencarkan Sosialisasi dan Edukasi

Ia menyebut, pendekatan juga dilakukan pihaknya pada organisasi keagamaan, tokoh agama, dan mesjid untuk mensosialisasikan imunisasi. “Karena ternyata ada karakteristik tertentu di masyarakat, ada faktor religi dan keyakinan sehingga perlu ada pendekatan,” imbuh Retno.

Hal itu terus dijalankan, sebab menurutnya, ada sejumlah wilayah yang menjadi titik black spot. Terdapat tiga kelurahan yang capaian imunisasinya di bawah 50 persen.

Tak berhenti di situ, pihaknya juga melibatkan seluruh Rumah Sakit (RS) di Kota Bogor untuk mengumpulkan data-data imunisasi. “Banyak masyarakat menengah ke atas yang tidak ke Posyandu melainkan ke RS untuk imunisasi,” jelasnya.

Retno menargetkan imunisasi vaksin Measles dan Rubella (MR) mencapai angka 95 persen di akhir bulan September 2022.

Menanggapi kekhawatiran masyarakat, dirinya menegaskan vaksin imunisasi yang digunakan aman terbukti dengan jaminan Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

“Selain itu kita juga punya Kelompok Kerja (Pokja) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang melibatkan semua dokter spesialis untuk mensosialisasikan langsung ke masyarakat,” tambah Retno.

Walikota Bogor, Bima Arya berkomitmen untuk menggenjot capaian imunisasi anak. Sistem jemput bola oleh camat dan lurah ditekankannya untuk melancarkan hal tersebut.

“Kerja keras ini penting kita lakukan karena kita ingin anak-anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang tangguh di era bonus demografi nanti,” ucapnya.

Kesulitan Kota Bogor mencapai target, ditengarai Bima, disebabkan masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk memvaksin anak. Dirinya menyebut, daerah yang ada di pusat kota justru lebih sedikit capaiannya. Dibandingkan dengan daerah pinggiran Kota Bogor.

Kecenderungan ini juga terjadi dijangkauan yang lebih luas. Angka capaian kota-kota besar lebih rendah dibandingkan wilayah kabupaten. “Kata UNICEF, fenomena ini namanya urban paradox. Di Desa dan Kabupaten justru lebih besar. Mungkin karena mereka merasa kurang perlu. Makanya penting untuk ditingkatkan dan digencarkan lagi,” tutup Bima. (cr1)

Editor: Rany