25 radar bogor

Sungainya Darurat Sampah, Kecamatan Bojong Gede Minta PSDA Turun Tangan

Warga saat mencari kepiting di aliran Sungai Kali Baru, Bojong Gede, Kabupaten Bogor. Kondisi Sungai Kali Baru tercemar limbah rumah tangga dan sampah pasar. Foto : Hendi Novian / Radar Bogor

BOJONG GEDE-RADAR BOGOR, Sungai Kali Baru, Bojong Gede jadi tempat pembuangan sampah liar. Tak jarang saat hujan turun, sampah yang menumpuk menghambat laju air hingga meluap ke jalan raya maupun ke permukiman.

Sekretaris Camat Bojong Gede, Fitriani menyebut sampah yang berada di sepanjang Sungai Kalibaru bukan hanya berasal dari warga sekitar, namun juga warga luar yang biasa melewati kawasan Bojong Gede.

“Kemarin juga kita di beberapa titik bersama DLH (Dinas Lingkungan Hidup) melakukan pengangkutan (sampah), karena memang banyak warga asal buang sampah termasuk juga orang yang lewat, bukan hanya warga Bojong Gede, namun yang jadi korban warga-warga di sini,” ucap Fitriani kepada Radar Bogor, Senin, (26/9/2022).

Berbagai langkah-langkah telah dilakukan Kecamatan Bojong Gede untuk menanggulangi persoalan sampah hingga banjir tersebut.

Baca juga: Melanggar, 141 Bangunan Liar di Sepanjang Bantaran Kali Baru Ciliwung Dihancurkan

Salah satunya, kata Fitriani, berkoordinasi dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pengerukan atas Sungai Kali Baru yang mengalami sedimentasi.

“Sungai Kali Baru harus dikeruk, karena sudah setinggi jalan, bahkan di atasnya, karena itu ada penumpukan sampah dan tanah, akhirnya mengendap di sana dan memenuhi dasar sungai,” jelasnya.

Menurut Fitriani, wilayah Bojong Gede dilintasi oleh tiga aliran sungai besar yakni Sungai Kalibaru, Kali Pesanggrahan dan aliran Sungai Ciliwung. Sebagai salah satu kawasan padat penduduk, persoalan sampah menjadi masalah krusial di wilayah tersebut.

Pernah, sambungnya, pada Juli 2022 lalu banjir terjadi rata di seluruh desa dan kelurahan di Bojong Gede. Penyebabnya tidak lain karena sampah yang menumpuk di hampir semua aliran sungai.

“Kita sudah membuat surat edaran kepada seluruh kepala desa dan lurah, untuk menggerakan RT RW untuk gotongroyong, baik terkait dengan seputaran aliran sungai maupun drainase-drainase di wilayahnya, dan juga melaporkan pada saat ditemukan orang buang sampah sembarangan, karena memang ini permasalahan di Bojong Gede ini wilayah yang padat penduduk, jadi persoalan sampah itu menjadi krusial,” tandas Fitriani.(cok)

Editor: Rany