25 radar bogor

Dikritik Kebanyakan Gula, Es Teh Indonesia Layangkan Somasi ke Konsumen

BOGOR-RADAR BOGOR, Minuman kekinian Es Teh Indonesia menjadi pusat perbincangan di jagat maya. Pasalnya, produk asal Bogor itu melayangkan somasi kepada salah satu konsumennya.

Konsumennya dianggap mencemarkan nama baik melalui unggahannya di Twitter. Lantaran mengeluarkan kata-kata kasar dalam memberikan kritik mengenai kadar gula berlebihan yang dikandung dalam salah satu produk Es Teh Indonesia itu.

Baca Juga: Bermodalkan Rp 5 juta, Kini Buka Kantor Pusat dan Gerai EsTeh ke-300

Alhasil, surat somasi pun dilayangkan tertanggal 24 September oleh PT Es Teh Indonesia Makmur yang beralamat di Kota Bogor, baru-baru ini. Perusahaan tersehutkeberatan dengan pernyataan yang diunggah akun Twitter @gandhoyy tersebut.

Keberatan lantaran dianggap post di Twitter itu mengandung penghinaan atau informasi yang menyesatkan.

“Bahwa adanya pernyataan atas rasa manis pada produk adalah bersifat subjektif yang berhak dimiliki semua Pihak, dan Kami telah memberikan opsi lain sesuai kebutuhan dari konsumen (hak untuk memilih). Sehingga kurang pantas menyatakan bahwa produk Chizu Red Velvet (“Minuman”) seperti gula seberat 3Kg, Kami menganggap pernyataan tersebut dapat menyebabkan pemberian informasi keliru dan/atau menyesatkan kepada konsumen/publik,” tulis pihak Es Teh melalui salinan somasi yang dikeluarkan tim legalnya, Minggu (25/9).

Selain itu, kata-kata kasar yang diunggah konsumen itu membuat Es Teh Indonesia tidak terima. Mereka pun terpaksa menegur keras melalui surat somasi yang kemudian diunggah dengan permintaan maaf oleh akun Twitter @gandhoyy.

“Bahwa adanya kata-kata “hewan” dan kata yang kurang baik lainnya ditujukan kepada Kami selaku pemilik merek dan pencipta produk Minuman tersebut. Sehingga Kami merasa terhina/pencemaran nama baik atas pernyataan yang telah saudara berikan yang dapat melukai hati keluarga besar ESTEH INDONESIA,” lanjutnya, dikutip dari salinan surat somasi.

Setelah mendapatkan somasi, akun Twitter tersebut langsung menyampaikan permintaan maaf dan klarifikasi. Postingan sebelumnya yang dianggap menjelek-jelekkan produk Es Teh Indonesia pun telah dihapus.

Meski begitu, jejak digital ternyata masih berkeliaran di dunia maya. Bukannya menjadi tenang, brand Es Teh Indonesia malah mendapatkan banyak kecaman dari berbagai pihak.

Brand yang punya gerai terbesar di Kota Bogor itu pun viral dan menjadi trending topic di dunia maya.

“Hebat benar ini perusahaan?” ujar Raja Juli Antoni, Wakil Menteri ATR melalui akun Twitternya.

“Tindakan ga bijak. Seharusnya customer yg marah marah itu di ajak diskusi, siapa tau sarannya membangun Bad experience yg di alami customer itu kalo ga ditangani dengan baik akan berbahaya bagi value brand somasi bukan solusi, fix tambah keruh,” ungkap dr Tirta melalui akunnya @tirta_cipeng.

“Dikritik customer itu bkn sesuatu yg hrs dihadapi scr hukum (somasi). Disamping krn kritik adalah hak warga, itu hendaknya jd masukan yg bikin perusahaan jd mkn cerdas & wise. Dikritik mmg tdk enak, tp itu bkn perbuatan melawan hukum dan tdk melanggar pasal manapun UU ITE,” tulis Henri Subiakto melalui akun twitternya @henrysubiakto.

Bahkan, komedian sekaligus sutradara Ernest Prakasa juga merasa gemas dengan langkah tersebut. “IDIH KATRO,” tulisnya melalui Twitter. (*/mam)