25 radar bogor

Besok Rebo Wekasan, Simak Nih Amalan yang Harus Dilakukan

Ilustrasi Salat Id saat lebaran
Ilustrasi amalan Puasa Ramadan

RADAR BOGOR Rebo Wekasan merupakan tradisi yang dilakukan sebagian masyarakat Indonesia pada hari Rabu terakhir di bulan Safar, sebelum memasuki bulan Maulid atau Rabiul Awal.

Baca Juga : Pecah Ban, Mobil Masuk Selokan di Jalan Ahmad Yani

Di tahun ini, Rebo Wekasan jatuh pada Rabu, 21 Sepember 2022, yang merupakan hari Rabu terakhir di bulan Safar.

Dalam sejarahnya, terdapat sejumlah peristiwa yang terjadi pada hari Rebo Wekasan ini. Pada sejumlah kitab, dijelaskan pula jika di hari Rabu Wekasan, Allah SWT menurunkan 360 ribu musibah.

Oleh karena itu, para ulama menyarankan untuk banyak melakukan amalan baik di hari Rebo Wekasan.  Mulai dari berzikir, memperbanyak doa dan sedekah, sehingga dapat menolak bala.

Tradisi Rebo Wekasan 

Mengutip berbagai sumber, tradisi Rebo Wekasan dipercaya telah muncul di Indonesia sejak abad ke-17.  Tradisi ini muncul khususnya di wilayah Sumatera dan Jawa. Di Pulau Jawa, tradisi ini lebih banyak dilakukan oleh masyarakat pesisir.

Cara memperingati hari ini juga saling berbeda pada masing-masing daerah di Jawa. Ada juga yang berpendapat bahwa tradisi ini dimulai pada masa Wali Songo.

Kala itu, banyak ulama yang percaya bahwa Allah SWT menurunkan ratusan penyakit di bulan Safar.  Tirakatan menjadi cara ulama kala itu untuk menolak bala.

Hingga kini, tradisi itu masih lestari, namun dengan bentuk ritual yang berbeda-beda. Di Banyuwangi, misalnya, dilakukan tradisi petik laut untuk memperingati Rebo Wekasan.

Ada juga pembuatan lemper raksasa di Bantul, DI Yogyakarta, yang nantinya dibagi-bagikan pada warga.

Hukum Berdoa Tolak Bala di Hari Rebu Wekasan

Berdoa untuk menolak bala atau malapetaka pada hari Rebo Wekasan hukumnya diperbolehkan. Namun perlu diingat, harus diniati berdoa memohon perlindungan dari malapetaka secara umum (tidak hanya malapetaka Rabo Wekasan saja).

Al-Hafidz Zainuddin Ibn Rajab al-Hanbali menyatakan: “Meneliti sebab-sebab bencana seperti melihat perbintangan dan semacamnya merupakan thiyarah yang terlarang. Karena orang-orang yang meneliti biasanya tidak menyibukkan diri dengan amal-amal baik sebagai penolak balak, melainkan justru memerintahkan agar tidak keluar rumah dan tidak bekerja. Padahal itu jelas tidak mencegah terjadinya keputusan dan ketentuan Allah. Ada lagi yang menyibukkan diri dengan perbuatan maksiat, padahal itu dapat mendorong terjadinya malapetaka. Syari’at mengajarkan agar (kita) tidak perlu meneliti melainkan menyibukkan diri dengan amal-amal yang dapat menolak balak, seperti berdoa, berzikir, bersedekah, dan bertawakal kepada Allah Swt serta beriman pada qadla’ dan qadar-Nya.” (Ibn Rajab, Lathaif al-Ma’arif, hal. 143).

Amalan Rebo Wekasan

Seperti sudah disinggung sebelumnya, Rebo Wekasan sebaiknya diisi dengan memperbanyak zikir, berdoa, dan bersedekah.

Selain itu, bagi umat Islam disunahkan untuk melaksanakan amalan salat awwabin untuk tolak bala (hajat lidaf’il bala’).

Salat ini dapat dilakukan pada Selasa malam sebelum Rabu Wekasan. Salat dilaksanan empat rakaat dengan dua kali salam.

Berikut niat salat tolak bala:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى

atau niat:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ لِدَفْعِ الْبَلَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Saat salat dianjurkan untuk membaca:

  1. Al Fatihah, kemudian membaca surat Al-Kautsar 17x
  2. Al Fatihah surat Al-Ikhlash 5x
  3. Al Fatihah kemudian surat Al-Falaq 1x
  4. Al Fatihah surat An-Nas 1x

Baca Juga : Pungli di Jalur Alternatif Puncak Masih Marak, Camat Minta Tindak Tegas

Kendati demikian, alih-alih menganggapnya sebagai hari pembawa sial, umat Islam justru diajak menganggap Rabu terakhir di bulan Safar ini sebagai hari pembawa berkah.

Sebuah hadis bahkan menyebutkan bahwa Rabu adalah hari dimana Allah SWT menciptakan cahaya alam semesta. “Allah Yang Maha Agung menciptakan tanah di hari Sabtu.. dan menciptakan cahaya di hari Rabu..” (HR Muslim). (net/dis)

Editor : Yosep