25 radar bogor

Survei SMRC : PDIP Bakal Menang Pilpres 2024 Jika Mencalonkan Sosok Ini

PDIP puan ganjar
PDIP Puan dan Ganjar

JAKARTA-RADAR BOGOR, PDIP akan menang pada Pilpres 2024 jika mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden daripada Puan Maharani.

Baca Juga : Terjunkan Tim Medis Keliling Desa, PDIP Targerkan 130 Ribu Warga Kabupaten Bogor

Hal itu terungkap dari hasil survei semi terbuka yang dilakukan Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Maret 2021 sampai Agustus 2022.

Pendiri SMRC Saiful Mujani mengatakan, dari data hasil survei jika yang dicalonkan PDIP adalah Ganjar, maka harapan untuk memenangi Pilpres terbuka lebar.

Mengapa bukan Puan? SMRC menyebut, pergerakan suara Puan tidak signifikan. Dari 0,5 persen menjadi 1 persen. Kondisi ini berbeda dengan Ganjar Pranowo.

“Kondisinya seperti sekarang,berat bagi PDIP untuk mencalonkan Puan,” jelas Saiful Mujani dalam keterangan tertulis.

Nah, jika PDIP tetap memaksakan Puan untuk maju bertarung dengan Prabowo dan Anies, maka data survei menunjukkan Puan tertinggal jauh dan tidak kompetitif.

Puan tidak memiliki kemampuan untuk menyalip Prabowo dan Anies, apalagi Ganjar Pranowo yang notabene kader PDIP. “Jika Puan yang dicalonkan, sangat jauh gapnya. Akan sangat berat,” jelasnya.

Kok bisa? SMRC ternyata memiliki hasil simulasi. Ada tiga kandidat yang maju dalam Pilpres mendatang yakni Puan Maharani, Prabowo dan Anies.

“Puan hanya mendapat 10,1 persen bahkan turun 7,8 persen. Untuk Prabowo Subianto dari 40 persen menjadi 40,2 persen sedangkan Anies yang awalnya 28,1 persen menjadi 27,5 persen,” jelasnya.

Lalu apa risikonya jika Puan Maharani tetap dipaksakan maju sebagai capres.

Kerugian bagi PDIP pertama, kemungkinan kalah sangat besar. Kedua, untuk bangkit lagi memenangkan Pemilu dan Pilpres juga sangat besar. “Artinya harapan PDI Perjuangan untuk memiliki presiden lagi menjadi susah,” jelas Saiful.

Beda persoalan jika PDIP mencalonkan Ganjar Pranowo. Kemungkinan besar PDIP akan memenangi kontestasi Pilpres 2024.

Menurut Saiful jika dalam simulasi tiga tokoh itu nama Puan dikeluarkan dan Ganjar yang masuk untuk melawan Prabowo dan Anies, hasilnya suara Ganjar mengalami kenaikan dari 25,5 persen pada bulan Mei 2021 menjadi 32 persen pada bulan Agustus 2022.

Sementara itu, Prabowo melemah dari 34,1 persen menjadi 30,8 persen dan Anies relatif stabil dari 23,5 persen menjadi 21,9 persen pada periode yang sama.

Dalam survei Februari sampai Maret 2021, ada 60 persen warga yang tahu Puan menyatakan suka padanya. Pada survei terakhir Agustus 2022 mengalami penurunan menjadi 44 persen. “Tingkat penerimaan publik kepada Puan rendah dan cenderung melemah,” jelasnya.

Berbanding terbalik dengan Ganjar Pranowo. Dalam simulasi, Ganjar jika dicalonkan mendapatkan 83 persen.
Angka ini didapat dari survei Agustus 2022. Angka ini menunjukan stabilitas popularitas dan elektabilitas Ganjar Pranowo seimbang.

Ada sisi konsistensi dengan tingkat elektabilitasnya yang juga tertinggi. Nah untuk tingkat penerimaan Anies juga mendapatkan angka cukup besar yakni 74 persen. Angka ini sedikit lebih besar jika dibanding Prabowo yang mencapai 71 persen.

Baca Juga : Pengobatan Gratis PDIP Diapresiasi Menpan-RB, Telah Layani 7.000 Warga

Sekedar informasi, metodologi survei SMRC dilakukan dengan cara tatap muka mulai 5 hingga 13 Agustus 2022. Populasi survei seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei. Populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling 1.220 responden.

Response rate sebesar 1.053 atau 86 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling). (net/dis)

Editor : Yosep