25 radar bogor

Sebagian Warga Bojong Koneng Korban Pergeseran Tanah, Antar 17 Warganya Umroh

 

BOGOR-RADAR BOGOR, Warga Bojong Koneng korban pergeseran tanah antar 17 warganya umroh. Padahal, rasa pilu meliputi warga Kampung Curug tersebut, saat mengantar sebagian warga lainnya pergi untuk umroh.

Baca Juga: Pergeseran Tanah Masih Terjadi Di Desa Bojong Koneng, Warga Belum Dapat Bantuan

Belum lama kampung mereka porak-poranda akibat bencana pergeseran tanah yang terjadi, warga harus menahan kesedihan dengan melempar senyum melepas keberangkatan sanak saudaranya pergi ke tanah suci.

“Ada 17 warga yang pergi Umroh, banyak yang ikut mengantar ke Jakarta, sebagian gak jadi antar karena jaga rumah,” ucap Narita(60), warga Kampung Curug RT 01/15 saat ikut melepas warga berangkat umroh, Jumat (16/9).

Awalnya dirinya berniat ikut ke Jakarta untuk ikut mengantar keluarganya sebelum pergi umroh, namun ia batalkan lantaran khawatir rumah yang ditinggalinya ikut rusak terdampak pergeseran tanah yang terus terjadi.

Narita menuturkan, ada puluhan warga juga yang ikut mengantar calon jamaah umroh, menggunakan tujuh unit bus besar dan belasan mobil mini bus.

Niatan itu rupanya tidak luntur, meski tanah kelahirannya tengah dilanda bencana alam yang kini telah merusak sejumlah rumah serta fasilitas umum lainnya.

“Tidak apa-apa rumah ditinggal, tapi ada juga yang menjaga di rumah, kalau umroh kan udah rencana lama, jadi tidak apa-apa,” jelasnya.

Diketahui, Kampung Curug, Desa Bojongkoneng, Babakan Madang telah dilanda bencana pergeseran tanah sejak Rabu, 14 September 2022 lalu.

Hingga kini, kerusakan terus meluas hingga mengancam 275 unit rumah dengan total 980 jiwa. Selain 7 unit rumah rusak berat, sejumlah bangunan lain turut rusak yakni jalan desa, jembatan, villa, dan sarana ibadah.(cok/c)

Rasa pilu meliputi warga Kampung Curug, Desa Bojongkoneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor saat mengantar sebagian warga lainnya pergi untuk Ibadah Umroh.

Belum lama kampung mereka porak-poranda akibat bencana pergeseran tanah yang terjadi, warga harus menahan kesedihan dengan melempar senyum melepas keberangkatan sanak saudaranya pergi ke tanah suci.

“Ada 17 warga yang pergi Umroh, banyak yang ikut mengantar ke Jakarta, sebagian gak jadi antar karena jaga rumah,” ucap Narita(60), warga Kampung Curug RT 01/15 saat ikut melepas warga berangkat umroh, Jumat (16/9).

Awalnya dirinya berniat ikut ke Jakarta untuk ikut mengantar keluarganya sebelum pergi umroh, namun ia batalkan lantaran khawatir rumah yang ditinggalinya ikut rusak terdampak pergeseran tanah yang terus terjadi.

Narita menuturkan, ada puluhan warga juga yang ikut mengantar calon jamaah umroh, menggunakan tujuh unit bus besar dan belasan mobil mini bus.

Baca Juga:Jalan yang Dibangun Program Samisade Terkena Pergeseran Tanah, Begini Kondisinya Sekarang

Niatan itu rupanya tidak luntur, meski tanah kelahirannya tengah dilanda bencana alam yang kini telah merusak sejumlah rumah serta fasilitas umum lainnya.

“Tidak apa-apa rumah ditinggal, tapi ada juga yang menjaga di rumah, kalau umroh kan udah rencana lama, jadi tidak apa-apa,” jelasnya.

Diketahui, Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Babakan Madang telah dilanda bencana pergeseran tanah sejak Rabu, 14 September 2022 lalu.

Hingga kini, kerusakan terus meluas hingga mengancam 275 unit rumah dengan total 980 jiwa. Selain 7 unit rumah rusak berat, sejumlah bangunan lain turut rusak yakni jalan desa, jembatan, villa, dan sarana ibadah.(cok/c)

Editor: Pipin