25 radar bogor

Dosen Sekolah Vokasi IPB University Terapkan Teknologi Drone Agras di Lahan Petani Kopi Bogor

Identifikasi lapang tim peneliti di perkebunan kopi Desa Tanjungsari

TANJUNGSARI-RADAR BOGOR,  Dosen Sekolah Vokasi IPB University terapkan teknologi drone agras di lahan petani Kopi Bogor. Pasalnya, salah satu masalah yang dihadapi petani kopi yaitu rendahnya produktivitas, hal ini akan berpengaruh pada seberapa besarnya kemampuan dan kemauan petani dalam melakukan adopsi teknologi terutama perkebunan kopi di Kabupaten Bogor.

Baca Juga:Pemkot Bogor-IPB University Tandatangani Masterplan Agrowisata Halal Rancamaya

Untuk meningkatkan produktivitas kopi di Kabupaten Bogor, dosen Sekolah Vokasi IPB University melakukan penelitian terapan dengan menerapkan drone agras untuk menciptakan lingkungan yang baik di sekitar perkebunan kopi desa Tanjungsari kabupaten Bogor.

Dosen Sekolah Vokasi IPB University melakukan penelitian yang berlokasi di desa Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Judul penelitian yang dilakukan kali ini adalah “Penerapan Teknologi Drone Agras dan Penguatan Kelembagaan dalam Peningkatkan Produktivitas Kopi Petani Mitra PT Bogor Kopi Indonesia”.   Kegiatan FGD pada rangkaian penelitian tersebut dilaksanakan pada Kamis (25/8) lalu, acara tersebut dihadiri Kepala Desa Tanjungsari, Jafar Maulana dan Staf Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bogor, Tera Kertana.

PT Bogor Kopi Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak sebagai penyedia hasil pertanian kopi di daerah Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang digagas pada 2015 Direktur Utama PT Bogor Kopi Indonesia Galih Maulana, yang juga pengusaha muda yang merupakan alumni Sekolah Vokasi IPB jurusan Manajemen Agribisnis. Pada saat pelaksanaan FGD, tim peneliti menyampaikan manfaat dari penggunaan drone agras dan memberikan informasi serta pemahaman bagi perwakilan petani kopi yang hadir. “Terima kasih kepada pihak IPB yang telah membantu untuk meningkatkan kemajuan para petani kami melalui riset yang akan dilakukan, semoga apa yang direncanakan dapat berjalan sesuai dengan harapan,” ujar Kades Tanjungsari Jafar Maulana saat dilakukan sesi diskusi bersama.

Pada kesempatan diskusi Dosen Prodi Manajemen Agribisnis Sekolah Vokasi IPB University, Doni Sahat Tua Manalu, sebagai ketua tim peneliti menjelaskan bagaimana pentingnya pemanfaatan Teknologi Drone Agras dan Penguatan Kelembagaan petani kopi dilakukan karena dengan adanya pemanfaatan Teknologi Drone Agras maka diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kopi serta penguatan kelembagaan yang dilakukan akan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Lebih lanjut Dosen Prodi Manajemen Agribisnis Sekolah Vokasi IPB University, Veralianta Br Sebayang selaku tim peneliti menuturkan bahwa penguatan kelembagaan yang dilakukan tentu akan melibatkan para petani yang tersebar di Desa Tanjung Sari.

Baca Juga: IPB University Siap Lakukan Tantangan Jokowi Soal Riset Ini

Hal ini tentu juga diharapkan peran serta dan semangat dari petani untuk dapat menciptakan penguatan kelembagaan yang baik. “Saat ini perkembangan teknologi semakin maju, salah satunya adalah Teknologi Drone Agras”. ujar Ade Astri Muliasari, ketua Program Studi Teknologi Manajemen Perkebunan Sekolah Vokasi IPB University yang juga sebagai tim peneliti. “Untuk meningkatkan produktivitas membutuhkan waktu yang cukup panjang, sehingga dibutuhkan kolaborasi dan support dari berbagai pihak agar apa yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan baik dan apa yang menjadi harapan para petani dapat diwujudkan,” ujar Direktur Utama PT Bogor Kopi Indonesia Galih Maulana.

Dalam diskusi yang dilakukan, petani kopi Desa Tanjungsari memaparkan apa saja yang menjadi kendala dari petani kopi Desa Tanjungsari saat ini. Para petani kopi mengharapkan bahwa penelitian yang akan dilakukan berupa penerapan drone agras pada lahan kopi Desa Tanjungsari dapat mengatasi permasalahan yang dialami. “Kami berharap penelitian yang dilakukan tim dosen sekolah vokasi dari IPB University ini dapat berlanjut dan banyak memberikan inspirasi dan manfaat bagi masyarakat di di desa Tanjung Sari” ujar Pak Uneng, petani kopi Desa Tanjungsari. (*/pia)

Editor: Pipin