25 radar bogor

Hendak Ambil BLT BBM Warga Parung Panjang Meninggal

Hendak Ambil BLT BBM Warga Parung Panjang Meninggal
Hendak Ambil BLT BBM Warga Parung Panjang Meninggal

PARUNG PANJANG-RADAR BOGOR,  Seorang warga meninggal ketika hendak mengambil bantuan langsung tunai (BLT) BBM yang berlokasi di Desa Parung Panjang, Kecamatan Parung Panjang, Jumat (16/9/2022). Dari hasil pemeriksaan, korban memiliki penyakit paru-paru.

“Jadi awalnya warga sedang mengantri pengambilan BLT di kantor desa, korban sempat sesak nafas sampai kejang yang akhirnya dievakuasi ke puskesmas untuk dilakukan penanganan,” kata Kaur Kesra Desa Parung Panjang, Sandi ketika dikonfirmasi wartawan.

Sandi menjelaskan  korban meninggal dunia di puskesmas karena penyakit paru-paru yang dideritanya.

“Memang sebelum berobat korban sempat mampir mau mengambil bansos dulu,” jelasnya.

Dia menambahkan, untuk mekanisme pembagian seharusnya dibagi karena jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) sangat banyak dan desa hanya menjadi fasilitator saja karena teknisnya ada di pos giro.

Baca juga: BLT BBM Mulai Disalurkan Kantor Pos Bogor, Dikawal Langsung Wakil Wali Kota  

“Sebelum penyaluran kami sudah informasikan agar penyaluran dibagi, karena jumlah KPM sekitar 2300 warga. Tapi ternyata tidak bisa dan harus dilaksanakan dalam satu hari,” tambahnya.

Senada dikatakan Kapolsek Parung Panjang, Suminto membenarkan adanya warga yang meninggal tapi bukan saat mengantri pengambilan bansos.

“Benar ada warga yang meninggal dunia tapi bukan saat mengantri, tapi korbam sempat lemas dan dihantar ke puskesmas serta ditangani. Tapi selang beberapa menit meninggal dunia dan penyebabnya mempunyai asma,” jelasnya.

Sementara Camat Parung Panjang, Icang Aliudin menuturkan benar ada warga Parung Panjang meninggal dunia setelah mengambil BLT BBM.

“Korban sesak napas dan sempat dibawa ke Puskesmas tapi tidak tertolong,” kata Icang.

Icang menjelaskan warga Kecamatan Parung Panjang yang mendapatkan BLT BBM itu sekitar 13 ribu KPM yang tersebar di 11 desa.

“Seharunya mekanisme pembagian dibagikan dua gelombang untuk mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terulang lagi,” katanya. (Abi)

Editor: Rany