CIBINONG-RADAR BOGOR, Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Bogor mengklaim target Pendapatan Asli Daerah (PAD) telah mencapai 80 persen. Dengan sisa waktu tiga bulan lebih, maka Pemkab Bogor optimis target sebesar Rp 2,2 Triliun di 2022 ini dapat tercapai.
“Kami optimis, karena anggaran perubahan juga belum masuk pembahasan, jadi sisa 20 persen belum ditambah perubahan tentunya PAD akan semakin besar,” ucap Kepala Bappenda Kabupaten Bogor, Arif Rahman kepada wartawan, Rabu (14/6/2022).
Namun demikian, guna mengejar target tersebut, Bappenda tetap mengandalkan pajak dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), pajak hotel, restoran, reklame, parkir, penerangan jalan umum PLN, mineral bukan logam dan batuan dan pajak air tanah.
Baca juga: Benahi ASN, Pemkab Bogor Luncurkan SIMANTAP
Dari sejumlah pendapatan tersebut, kata Arif, BPHTB masih menjadi urutan pertama penyumbang pajak terbesar disusul PBB di urutan kedua. Kemudian PJU PLN, restoran dan lainnya.
“BPHTB dan PBB memang masih penyumbang pajak tertinggi, seperti restoran menyumbang sekitar 180 miliar pertahun dan hotel menyumbang hingga 100 miliar pertahun,” paparnya.
Menurutnya, sejumlah upaya terus dilakukan Bappenda agar masyarakat tertib pajak melalui berbagai program seperti relaksasi pajak, penghapusan pajak hingga potongan.
Bukan kali ini saja, relaksasi pajak juga kerap dilakukan sebagai stimulus bagi wajib pajak, terutama di masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Akses Jalan Rusak, Pengelola Minta Pemkab Perhatikan Wisata Curug Kembar
“Program itu mendapat responnya positif, masyarakat dimudahkan dengan penghapusan denda sehingga kontribusinya bagus untuk PAD, maka kami optimis target dapat tercapai,” pungkasnya.(cok)
Editor: Rany
