25 radar bogor

Tim Pencari Temukan Pesawat TNI-AL Yang Jatuh di Dasar Selat Madura

Pesawat Bonanza TNI AL
Pesawat Bonanza T-2503 TNI AL

JAWA TIMUR. RADAR BOGOR. Latihan peperangan anti serangan udara berakhir pilu kemarin (7/9). Manuver pilot Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady dan kopilot Letda Laut (P) Dendy Kresna Bhakti tidak berjalan sesuai dengan rencana.

Pesawat G-36 Bonanza dengan nomor ekor T-2505 yang mereka awaki jatuh dan tenggelam di perairan Selat Madura, Jawa Timur. Sampai kemarin petang, dua penerbang tersebut belum ditemukan regu pencari yang dikerahkan TNI-AL.

Baca Juga : Ingat! Mulai Hari ini, Vaksin Booster Jadi Syarat Wajib Penumpang Pesawat 

Untuk memaksimalkan pencarian, TNI-AL mengerahkan 7 KRI, 2 KAL (kapal Angkatan Laut), 2 regu Komando Pasukan Katak (Kopaska), 2 tim penyelam, 2 helikopter, dan 1 unit CN-235. Seluruhnya bergerak dipimpin langsung oleh panglima Komando Armada (Koarmada) II. Namun, cuaca menjadi kendala. Hujan deras yang mengguyur Selat Madura mengganggu jarak pandang regu pencari.

Komandan Pusat Penerbangan TNI-AL (Puspenerbal) Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan menyampaikan, pihaknya tidak membatasi durasi pencarian. ”Sesuai dengan perintah Bapak KSAL (Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, Red), secepatnya kami akan melakukan evakuasi,” tegas dia kepada awak media di Jakarta. Dwika memastikan bahwa regu pencari sudah menemukan pesawat tersebut di dasar laut.

Menurut perwira tinggi bintang dua TNI-AL itu, pesawat nahas tersebut berada di kedalaman 10–15 meter di bawah permukaan laut. Lokasi persisnya tidak jauh dari tempat lost contact. Yakni, di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), perairan Selat Madura di antara Kabupaten Bangkalan dan Gresik. Dwika menyebut, KRI yang dikirimkan ke lokasi kecelakaan telah mendeteksi siluet pesawat tersebut. Siluet itu tampak dalam tangkapan sonar.

Namun, tangkapan sonar tersebut tidak dapat melihat secara terperinci. Akibatnya, posisi dua penerbang itu belum diketahui. ”Kami tidak bisa detail melihat apakah masih ada kru karena bentuknya hanya siluet,” kata Dwika.

Untuk memastikannya, TNI-AL mengirim tim penyelam dan Kopaska. Dari hasil penyelaman tersebut, lanjut dia, pihaknya akan mengambil langkah berikutnya.

Orang nomor satu di Puspenerbal itu menegaskan, pihaknya memprioritaskan evakuasi kedua awak pesawat. ”Baru setelah itu evakuasi pesawat,” ujar dia.

Khusus evakuasi pesawat, TNI-AL butuh peralatan lain. Bukan sebatas penyelam dan Kopaska. ”Butuh peralatan lebih lengkap lagi,” ungkap dia. Selain evakuasi, TNI-AL menyiapkan langkah investigasi guna mengetahui penyebab pasti insiden tersebut.

Dwika menjelaskan, kondisi pesawat layak terbang. Pemeliharaan terakhir dilakukan pada 22 Agustus 2022. Kondisi cuaca ketika latihan peperangan anti serangan udara juga dinilai baik sehingga memungkinkan pesawat itu terbang dan bermanuver untuk menjalankan peran sebagai pesawat musuh. ”Penyebab kecelakaan pesawat itu masih kami dalami,” ujarnya.

Baca Juga : Derita Warga Parung Panjang : Jalan Rusak, Hirup Udara Kotor

Sebagai pesawat latih yang digunakan untuk operational transport, G-36 Bonanza memang tidak dilengkapi kursi pelontar. Karena itu, TNI-AL belum bisa memastikan kondisi dan keadaan dua pilot yang menerbangkan pesawat tersebut. ”Mohon bersabar sambil menunggu investigasi yang lebih cermat,” tutur Kepala Dinas Penerangan TNI-AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono.

Sebelum insiden tersebut terjadi, pesawat latih milik Puspenerbal itu tengah mengikuti latihan pertahanan pangkalan bersama prajurit Koarmada II, Surabaya. Latihan dimulai pukul 07.08. Semua personel Koarmada II mengikuti apel pagi di Dermaga Madura, Ujung, Surabaya. Pesawat G-26 Bonanza T-2503 mengudara tepat di atas KRI dr Soeharso-990.

Mereka melakukan langkah penyerangan dengan manuver taktis. Yakni, terbang rendah mengelilingi area dermaga. Lalu, terdengar suara ledakan. Tiga bom dijatuhkan di Dermaga Madura. Sirene tanda bahaya dibunyikan. Aksi perlawanan dilakukan.

Penembakan dilakukan dari segala penjuru dengan menyasar ke pesawat musuh. Merasa terdesak, pesawat G-26 Bonanza T 2503 memutuskan mengalihkan penyerangan ke kapal perang TNI-AL di perairan Selat Madura. (jpg)

Editor : Yosep/Daud-PPL