BOGOR-RADAR BOGOR, Dampak perubahan iklim pada kenyataannya tidak hanya dirasakan oleh petani dan masyarakat pedesaan, namun juga perkotaan. Selain ancaman bencana alam dan perubahan suhu serta pola musim, masyarakat perkotaan juga menghadapi persoalan pangan karena adanya perubahan iklim.
Baca Juga : SMPIT BBS Gelar Pertemuan Tahunan dengan Orang Tua Siswa, Ini yang Dibahas
Masyarakat perkotaan menjadi rentan terkait ketahanan pangannya karena terjadinya gangguan produksi pangan di pedesaan. Selain menanggung dampak, sebenarnya masyarakat perkotaan juga memiliki kontribusi yang besar pada terjadinya perubahan iklim.
Tingginya emisi gas buang kendaraan bermotor dan industri berkontribusi besar pada perubahan iklim. Selain itu masyarakat perkotaan juga berkontribusi besar pada perubahan iklim terkait dengan pangan.
Salah satunya adalah limbah makanan. Di perkotaan makanan banyak yang berakhir sebagai limbah. Masyarakat perkotaan cenderung mengkonsumsi berlebihan dan membuang makanan. Sisa makanan kemudian menjadi emisi gas yang juga ikut menyumbang pada perubahan iklim.
Dalam kesempatan untuk memberikan pemahaman pada para siswa, LSM Kedaulatan Rakyat untuk Kedaulatan Pangan mengadakan kegiatan youth climate camp. Dalam kegiatan itu siswa diberikan pemahaman pentingnya menjaga kedaulatan pangan dengan menjadi bagian komunitas yang aktif dan solutif dalam menghadapi perubahan iklim.
Perwakilan SMP IT BBS pada kegiatan youth climate camp sebanyak 3 orang. Dua orang siswa kemudian masuk nominasi penghargaan kategori “terima kasih” dan kategori “tersayang”. Untuk kategori terimakasih diraih Danish dan untuk tersayang oleh Rangga. (*/adv)
Editor : Yosep
