25 radar bogor

Empat Hari Pasca Diterjang Banjir Bandang, Dua SMK Ini Belum Bisa Melaksanakan KBM

Empat Hari Pasca Diterjang Banjir Bandang, Dua SMK Ini Belum Bisa Melaksanakan KBM
Empat Hari Pasca Diterjang Banjir Bandang, Dua SMK Ini Belum Bisa Melaksanakan KBM

BOGOR-RADAR BOGOR, Tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir di Kota Bogor menimbulkan bencana banjir bandang di sejumlah wilayah. Salah satunya terjadi di Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara.

Banjir bandang yang terjadi di Sungai Ciluar pada Sabtu (27/8) malam mengakibatkan 4 sekolah tergenang banjir. Keempat sekolah tersebut di antaranya SMKN 2 Bogor, SMK Binawarga 1, SMK Binawarga 2, dan SMK Nusantara Bogor.

Dahsyatnya banjir yang menerjang bahkan membuat dua sekolah lumpuh total. SMK Binawarga 2 dan SMK Nusantara Bogor terpaksa meliburkan siswanya karena kondisi sekolah yang tidak mendukung berjalannya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Pantauan Radar Bogor pada Rabu (31/8) menunjukkan empat hari pasca diterjang banjir belum ada aktifitas KBM yang dilaksanakan pada dua sekolah tersebut. Pihak sekolah terlihat masih sibuk membersihkan sarana prasarana yang terdampak banjir.

Baca juga: Gagal Menanjak, Truk Sampah Terguling Hantam Ruko dan Motor

Kepala SMK Binawarga 2, Bagus Cahyono Hadi menuturkan banjir setinggi 2 meter rendam seluruh ruangan di sekolahnya. Dua laboratorium komputer yang menjadi pendukung utama KBM di sekolah ini pun luluh lantak, puluhan komputer terancam rusak dan tidak dapat digunakan kembali.

“Kita menderita kerugian amat besar. Laboratorium, ruang tata usaha, ruang kepala sekolah habis terendam. Berkas-berkas penting hilang dan hancur, alat elektronik terancam rusak,” ungkapnya pada Rabu (31/8).

Guru dan siswa pun terpaksa turut serta membersihkan lingkungan sekolah pada hari Minggu dan Senin. “Hari Selasa dan Rabu kami liburkan khawatir terjadi apa-apa pada para siswa,” imbuh Bagus.

Hal serupa juga dirasakan Abdul Mukti, Kepala SMK Nusantara Bogor, kerugian ratusan juta dialami pihak sekolah akibat bencana tersebut. Terlebih sekolah ini dilengkapi berbagai ruangan berisi mesin yang digunakan para pelajar untuk praktik.

Baca juga: Jembatan Putus di Sumur Wangi, Akses Warga Terganggu

“Banyak alat elektronik yang berada di atas meja yang terjatuh karena mejanya mengapung terbawa air. Belum berani kami periksa karena khawatir masih basah. Jadi kami bersihkan dan keringkan dulu,” tuturnya.

Dirinya berharap kepada Pemerintah Daerah untuk melakukan normalisasi sungai sehingga peristiwa banjir tidak terjadi lagi di sekolahnya.

“Semoga ada bantuan untuk alat-alat praktik, karena mereka terancam tidak bisa praktik lagi,” ujar Abdul. (cr1)

Editor: Rany