25 radar bogor

Viral Karena Prestasi, Anak Pedagang Kecil Ini Jago Empat Bahasa Asing Otodidak

Viral Karena Prestasi, Anak Pedagang Kecil Ini Jago Empat Bahasa Asing Otodidak
Viral Karena Prestasi, Anak Pedagang Kecil Ini Jago Empat Bahasa Asing Otodidak

RADAR BOGORViral di media sosial (medsos) akhir-akhir ini dirasa mudah. Salah satunya dengan mengikuti tren. Tapi berbeda dengan yang dialami dan dilakukan Anggun Fitriani.

Pelajar berusia 16 tahun asal Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu menyedot perhatian khalayak warganet karena mampu menggunakan empat bahasa asing sekaligus.

Dari tayangan video yang diunggahnya di media sosial, Anggun memperkenalkan dirinya dalam empat bahasa sekaligus yakni Jerman, Jepang, Korea dan Inggris.

Baca juga: Pemuda di Gunung Putri Tewas Dalam Kamar Kontrakan, Polisi Ungkap Penyebabnya

Anggun yang terlahir dari keluarga pedagang kecil ini pun mendapat tanggapan positif dari warganet. Bahkan kedua orang tuanya mengaku bangga dengan kemampuan yang dimiliki sang anak yang terasah sejak kecil.Bapak Anggun, Herman Prasetyo mengungkapkan, viralnya sang anak tersebut sempat membuatnya terkejut. Meski begitu, ia mengaku bangga, karena viralnya sang anak bukan aksi joget-joget atau perbuatan yang tercela.Iya, kaget juga lihat anak viral di medsos. Yang penting bukan yang aneh-aneh,” ujarnya.

Herman mengemukakan, sebenarnya bakat dan ketertarikan sang anak dalam bahasa mulai terasa sejak duduk di bangku kelas IV sekolah dasar. Bahkan, ia kerap melihat Anggun sering mendengar lagu dari luar negeri.

Meski begitu, ia mengaku sempat mengomeli sang anak karena lantaran kerap bernyanyi menggunakan bahasa yang tak dipahaminya kala tengah malam.

Baca juga: Rest Area Gunung Mas Tak kunjung beroprasi, DPR RI: Mubazir

“Saya pikir dia tidak waras, jadi sering saya omelin. Ternyata dia nyanyi itu untuk belajar bahasa,” katanya.

Meski viral, Herman meminta kepada anaknya untuk tidak lekas puas dengan kemampuan yang dimiliki.Kini Herman mengaku mendukung sang anak untuk belajar bahasa asing. Ia mengaku memiliki rencana untuk anaknya supaya bisa mengikuti kelas atau kursus bahasa agar kemampuan Anggun lebih terasah.

Namun faktor ekonomi diakuinya menjadi kendalanya.

“Kami hanya pedagang kecil. Pergi pagi, pulang sore dengan pendapatan pas-pasan untuk sehari-hari,” katanya. (*/ran)

Editor: Rany