25 radar bogor

Mencapai 162 Triliun, Kabupaten Bogor Urutan Ke-8 Nilai Konsumsi Rumah Tangga

Ilustrasi. MELAMBAT: Pameran otomofif menghadirkan beragam jenis mobil belum lama ini. Namun, penjualan mobil turun cenderung menurun lantaran ada indikasi menahan belanja. Di sisi lain pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2017 melambat disebabkan karena libur sekolah dan libur panjang pada Juli lalu.

CIBINONG-RADAR BOGOR, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Nilai Konsumsi Rumah Tangga Masyarakat di Kabupaten Bogor tumbuh mencapai Rp. 162,61 Triliun di 2022 ini.

Sehingga, Kabupaten Bogor masuk ke dalam urutan ke-delapan dari sepuluh besar dengan nilai konsumsi rumah tangga masyarakat di Kota/Kabupaten di Indonesia.

“Angka ini meningkat sejak tahun 2017, meski mengalami penurunan di 2020 karena dampak dari pandemi Covid-19,” ujar Statistisi Ahli Muda BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani pada Jum’at, (26/8).

Di tahun 2017, kata Ujang, tingkat konsumsi warga Kabupaten Bogor mencapai Rp. 140 triliun. Kemudian meningkat di 2018 menjadi Rp. 150 triliun. Di tahun berikutnya di 2019, kembali meningkat menjadi Rp. 162 triliun.

Baca juga: Lahan Hunian di Perkotaan Menipis, DPKPP Terus Wacanakan Rusun

Terjadi penurunan di 2020 di awal masa pandemi Covid-19 menjadi Rp. 158 triliun. Namun tidak lama, di tahun 2021 kembali meningkat dengan nilai yang sama seperti di 2019 dan hanya meningkat menjadi Rp. 162,61 triliun di 2022.

“Meski ada penurunan, namun kini kembali ada kenaikan. Artinya nilai konsumsi rumah tangga di Kabupaten Bogor mulai pulih dengan daya beli masyarakat naik 10 juta pertahun,” jelas Ujang.

Kenaikan itu, menurutnya menjadi pertanda positif bagi warga khususnya di Kabupaten Bogor. Pasalnya, hal ifu menandakan adanya kenaikan pendapatan dan tingkat pengangguran.

“Upah buruh yang naik, kemudian juga masyarakat yang mendapatkan pekerjaan yang hal itu dilihat dari angka pengangguran di tahun 2022 yang menurun,” tutupnya.(cok)

Editor: Rany