25 radar bogor

Kasus Covid-19 Melandai, Kota Bogor Berlakukan PTM 100 Persen

Kasus Covid-19 Melandai, Kota Bogor Berlakukan PTM 100 Persen
Kasus Covid-19 Melandai, Kota Bogor Berlakukan PTM 100 Persen

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik) bakal kembali melaksanakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen pada awal September ini.

PTM 100 persen akan berlaku bagi semua jenjang sekolah setara TK hingga SMP, sesuai kewenangan yang ada di Disdik Kota Bogor.

“Iya semua. TK sampai SMP. Sama SMA juga kita koordinasi kan dengan KCD,” kata Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi kepada wartawan, baru-baru ini.

Menurutnya, dimulainya kembali PTM 100 persen di Kota Bogor mengacu pada kondisi penularan kasus Covid-19 yang mulai melandai saat ini.

Baca juga: Sambut HUT ke-77 RI, NanoRobotic gelar Kompetisi Coding Nasional dan Workshop Parenting

Di tambah, pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau secara online dirasa tidak efektif.

“Kita kan menginginkan anak kita PTM di sekolah itu dengan kondisi sehat, kita juga ngasih pemahaman ke anak-anak kita, karena apa, PJJ itu tidak efektif,” ucapnya.

Namun demikian, saat pelaksanaan PTM 100 persen sudah berjalan maka pihaknya berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memantau secara ketat.

“(Jadi) Saya menginginkan di awal September sudah PTM. (Disamping) kita juga tetap persiapkan secara teknis, nanti kita buat edaran ke sekolah, (kaitan) tetap memperhatikan aturan Prokes,” lanjut Kepala Disdik Kota Bogor.

Disinggung kaitan evaluasi selama satu bulan terakhir, Hanafi menuturkan, bahwa berdasarkan laporan yang diberikan masing-masing Kepala Sekolah, tidak ditemukan kasus Covid-19 yang memapar para siswa.

“Tidak ada yang terjangkit, aman dalam arti tidak ada laporan, dan saya juga tidak pernah menemukan itu,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Hanafi juga menambahkan, bahwa saat ini ada aturan baru dalam menindaklanjuti kasus Covid-19 jika terjadi di sekolah.

Di mana, jika semula ditemukan kasus Covid-19 memapar salah satu siswa, sekolah akan ditutup dan para siswa dilakukan test Covid.

Akan tetapi, untuk saat ini, cukup satu kelas yang ditutup dan siswa-siswa di kelas itu yang dilakukan test Covid.

“Berdasarkan koordinasi dengan Dinkes, sekarang kalau ada anak yang kena cukup satu kelas saja yang kita tutup, dan itu dari Kemenkes yang menginformasikan ke kita,” ungkapnya.

“Tujuannya apa? kita tidak tahu. (Intinya) kalau di satu kelas ada yang positif, ya di kelas itu saja yang di PCR. Dan kebijakan itu yang akan kita lakukan sesuai acuan Kemenkes,” tukasnya.(ded)

Editor: Rany