25 radar bogor

Pemkab Bogor Klaim Kasus Kekerasan Anak Menurun

Ilustrasi kekerasan seksual

CIBINONG-RADAR BOGOR, Pemerintah Kabupaten Bogor mengklaim, angka kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Bogor relatif menurun.

Berdasarkan data pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), angka kasus kekerasan anak pada tahun 2020 ada sebanyak 114 kasus. Menurun pada tahun 2021 yakni sebanyak 100 kasus dan di tahun 2022 per-bulan Juni menurun menjadi 84 kasus.

Baca juga: Lagi, Rumah di Puncak Dilalap Si Jago Merah!

“Syukur Alhamdulillah, tahun ini kondisinya menurun. Mudah-mudahan penurunan ini tidak ada penambahan lagi. Ini atas kerja sama semua stakeholder, baik dari DP3AP2KB sendiri, Polres, UPT juga dengan dinas-dinas lain termasuk Dinas Sosial, Forum Anak dan lain sebagainya,” ujar Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bogor, Nurhayati saat berdialog di Radio Tegar Beriman (Teman) 95,3 FM, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Cibinong, Jumat (11/2).

Nurhayati mengatakan, meski relatif menurun, namun pihaknya tetap terus melakukan langkah-langkah pencegahan agar kasus kekerasan terhadap anak tidak kembali terjadi di Kabupaten Bogor.

Baca juga: Target Beroperasi Meleset, Hotel Sayaga Kebanjiran

Menurutnya, masyarakat memiliki kemampuan untuk membantu melakukan pencegahan, melalui layanan gratis Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Bogor bekerjasama dengan Polres Bogor, di antaranya dengan pelayanan terintegrasi Si Gadis (Sistem Layanan Terpadu Percepatan Perlindungan Perempuan dan Anak).

Satgas Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) juga telah dibentuk di masing-masing desa dengan beranggotakan masyarakat desa setempat. Sehingga, bersama dengan Pemkab Bogor dapat saling bersinergi dalam pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Tahun 2020/2021 lalu, Pemkab Bogor membentuk unit PPA dalam 5 sektor dengan tersebar sehingga apabila ada kejadian, akan dilakukan penanganan dengan tepat dan cepat.

“Saya berharap publik juga berperan dalam proses pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Sudah selayaknya seluruh orang tua untuk menemani dan melindungi anak-anaknya,” harap Nurhayati.

Dalam dialog tersebut, hadir pula artis sekaligus pemerhati anak Shahnaz Haque. “Sebagai warga Bogor, mari kita rapatkan barisan untuk melindungi anak-anak kita, mari berkomitmen mengubah pola pengasuhan agar anak tumbuh lebih optimal,” ajak Shanaz.

Dia pun bersyukur angka kekerasan anak di Kabupaten Bogor terus menurun. Menurutnya, orang tua sadar apa yang dilakukan kepada anak selama ini sering tidak tepat. Padahal ini dapat menimbulkan bahaya bagi anak baik mental maupun fisik.

Sekarang, lanjutnya, semua harus mulai memberikan ruang kepada anak-anak untuk berbicara, mendengarkan kemauan dan mengapresiasi apa yang sudah mereka lakukan.

“Kita semua bukanlah orang tua yang sempurna, tapi perlahan memberikan kemerdekaan sejati, terbebasnya anak dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi,” tandas Shahnaz Haque.(cok)

Editor: Rany