25 radar bogor

PKL dan Parkir Liar di Puncak Biang Kemacetan!

Parkir liar di kawasan Puncak Bogor.
Parkir liar di kawasan Puncak Bogor.

CISARUA-RADAR BOGOR, Kemacetan di Jalan Raya Puncak bukan saja karena volume kendaraan yang meningkat. Namun, keberadaan parkir liar di kawasan puncak menjadi salah satu penyebabnya.

Hal itu dikatakan Anggita DPR RI, Mulyadi. Kepada Radar Bogor anggota komisi V DPR RI itu memaparkan, parkir liar yang berada di badan Jalan Raya puncak, terlebih di sepanjang kebun teh gunung mas puncak kondisi jalan menyempit.

Baca juga: Samisade Segera Launching, 11 Desa Terancam Tak Dapat

“Selain PKL juga parkir liar ini jadi salah satu faktor kemacetan di Puncak,” katanya saat dihubungi Radar Bogor Minggu (7/8/2022).

Untuk itu, Anggota Banggar DPR RI itu juga berharap, agar rest area gunung mas bisa segera dioperasikan. Sehingga wisatawan bisa parkir di dalam rest area.

Baca juga: BIAN 2022, Puskesmas Citeureup Bidik 4.545 Anak!

“saya akan mendorong kementerian PUPR untuk segera mengoperasikan rest area. Karena memang menjadi mitra komisi v dimana saya ditugaskan dan anggaran sumber APBN,” tuturnya.

Selain itu, iapun meminta agar pemerintah daerah proaktif untuk membangun komunikasi perihal parkir liar dan PKL di puncak ini.

Baca juga: Dapat Bantuan DAK, 250 Warga di Kota Bogor Pasang Jaringan SR Gratis!

“Karena itu kewenangannya di awasi DPRD Kabupaten Bogor. Harus dikomunikasikan dengan dinas terkait,” tuturnya.

Tidak hanya itu parkir liar di kawasan puncak juga tidak masuk dalam pendapat pajak daerah. Sehingga parkir masuk ke kantong-kantong pribadi. Juga tidak sedikit juru parkir liar di kawasan puncak melakukan tembak tarif.

Baca juga: Double Bonus Yogya Group, Guru di Bogor Bawa Pulang Toyota All New Avanza

Pantauan Radar Bogor, kendaraan roda dua berjejer sepanjang kebun teh gunung mas. Adapun untuk tarif parkir sepeda motor dipatok Rp 5 ribu per kendaraan. Selain itu juga tidak ada karcis retribusi parkir yabg diterima oleh para wisatawan yang parkir di badan jalan. (all)

Editor: Rany